Rabu 08 Apr 2020 17:15 WIB

Kasus Corona Terus Naik, Brasil Beli Alat Medis China

Brasil dilaporkan membeli masker dan ventilator dari China untuk atasi corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga berjalan melewati graffiti Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memakai masker saat wabah virus Corona di Rio de Janerio, Brasil, Selasa (7/4).  Brasil dilaporkan membeli masker dan ventilator dari China untuk atasi corona.
Foto: AP/Silvia Izquierdo
Seorang warga berjalan melewati graffiti Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memakai masker saat wabah virus Corona di Rio de Janerio, Brasil, Selasa (7/4). Brasil dilaporkan membeli masker dan ventilator dari China untuk atasi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Menteri Kesehatan Brasil mengatakan negaranya menghadapi 'masalah serius' untuk memenuhi kebutuhan ventilator mekanis. Brasil telah berbicara pada China untuk mencoba memenuhi pesanan masker wajah seiring kematian akibat virus corona yang terus meningkat.

Negara terbesar di Amerika Latin itu telah melaporkan 13.717 kasus virus corona dengan 667 kematian, melebihi 100 angka kematian dalam 24 jam untuk pertama kalinya. "Kami butuh 40 juta masker dari China. Kami mengalami kesulitan di pasar China untuk menjamin pembelian ini," kata Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta.

Baca Juga

Pernyataan itu merujuk pada pembicaraannya dengan duta besar China pada Selasa (7/4) untuk memastikan terpenuhinya pesanan peralatan medis. Sebuah sumber yang mengetahui percakapan Mandetta dengan dubes China di Brasilia mengatakan kepada Reuters bahwa Brasil juga ingin membeli ventilator dari China.

Para pejabat Brasil berusaha untuk memperbaiki hubungan diplomatik setelah Menteri Pendidikan Brasil dan putra Presiden Jair Bolsonaro, yang merupakan anggota parlemen, mengkritik China atas penanganannya terhadap krisis. Virus corona juga menyebabkan ketegangan dengan Amerika Serikat. Duta Besar AS untuk Brasil pada Selasa membantah laporan bahwa pemerintah AS mengambil peralatan medis China yang telah dipesan oleh Brasil untuk memerangi pandemi.

Mandetta pekan lalu mengatakan China telah membatalkan beberapa pesanan peralatan Brasil setelah pemerintah AS mengirim lebih dari 20 pesawat kargo ke China untuk membeli produk yang sama. Media Brasil juga melaporkan bahwa pengiriman yang ditujukan ke Brasil dialihkan untuk digunakan di AS selama singgah di Miami, setelah pemasok ditawari harga yang lebih tinggi.

Mandetta memulai kembali kepemimpinan upaya Brasil untuk menghentikan penyebaran virus setelah memenangi dukungan kabinet pada Senin (6/4) dalam perselisihan dengan Bolsonaro mengenai perlunya memperkuat jarak sosial. Presiden sayap kanan itu telah kehilangan dukungan dengan meremehkan kedaruratan pandemi. Bolsonaro juga mengejutkan para ahli kesehatan masyarakat dengan berargumen untuk melonggarkan aturan karantina agar ekonomi negara tidak macet.

Presiden bank sentral Roberto Campos Neto, berbicara pada Selasa bersama Mandetta, mengatakan bank telah bertindak lebih berani dan cepat daripada sebelumnya untuk memompa likuiditas ke dalam sistem keuangan Brasil. Dia mengumumkan paket kebijakan berjumlah lebih dari 16 persen dari produk domestik bruto (PDB).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement