Rabu 08 Apr 2020 23:25 WIB

Atasi Penyebaran Covid-19, Ini Permintaan Gubernur Sulut

bupati dan wali kota tidak diperkenankan meninggalkan wilayahnya

Mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO — Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menyatakan para bupati dan wali kota jangan ada yang melakukan perjalanan keluar daerah selama penanganan COVID-19.

"Dimintakan kepada bupati dan wali kota agar berkonsentrasi penuh dan tidak diperkenankan meninggalkan wilayahnya selama masa penanganan COVID-19," tegas Gubernur Olly di Manado, Rabu (8/4).

Gubernur menegaskan, jabatan Ketua Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Daerah, tidak dapat didelegasikan bupati dan wali kota kepada pejabat lain.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Daerah melaporkan secara berkala setiap kebijakan yang diambil dalam penanganan dampak penularan COVID-19, jelasnya.

"Diharapkan terlebih dulu berkonsultasi kepada Gubernur selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Utara dan melaporkan perkembangannya secara berkala,” ujarnya.

Pelaporan kepala daerah terkait penanganannya, merujuk pada surat edaran gubernur tentang pencegahan penyebaran COVID-19 tertanggal 3 April 2020.

Surat edaran ini menindaklanjuti Keppres RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 , Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan COVID-19 di Lingkungan Pemda dan SE Mendagri Nomor 440/2622/SJ tanggal 29 Maret 2020.

Gubernur Olly mengharapkan, antisipasi dan penanganan COVID-19 di daerah dilakukan dengan memperhatikan arahan ketua gugus tugas.

Kasus pertama positif COVID-19 pertama kali diumumkan Gubernur Olly Dondokambey kepada publik pada Sabtu, 14 Maret 2020.

Sejak saat itu, berbagai upaya massif terus dilakukan pemerintah provinsi, serta kabupaten dan kota mencegah penyebaran COVID-19 ini yang di daerah ini tercatat sebanyak delapan kasus.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement