REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Bek legendaris Italia Pietro Vierchowod merasa cemas dan kecewa dengan perkembangan pemain bertahan belakangan ini. Dirinya bahkan mengeklaim, ini adalah era terburuk bagi seorang bek.
"Era ini adalah penghinaan terhadap sepak bola. Seorang bek tidak bisa membaca permainan atau gerakan bola," sesal Vierchowod kepada Libero dikutip Football Italia, Kamis (9/4).
Vierchowod tak sepenuhnya salah, dalam pernyataannya, sepak bola modern dalam beberapa musim terakhir, jauh lebih mengutamakan pemain lini depan, seorang striker, gelandang serang pun winger cepat.
Tak ayal, aktivitas transfer dibanjiri oleh ragam pemain depan, layaknya Erling-Braut Haaland, Jodan Sancho, Bruno Fernandes, hingga Lautaro Martinez.