Kamis 09 Apr 2020 12:15 WIB

WHO: Politisi Jangan Eksploitasi Covid-19

Direktur Jenderal WHO menyerukan agar politisi tak eksploitasi Covid-19

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan agar politisi tak eksploitasi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan agar politisi tak eksploitasi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus membalas kritik yang disampaikan Presiden AS Donald Trump. Tedros meminta seluruh politisi untuk fokus menyelamatkan nyawa banyak manusia dan tidak mengeksploitasi Covid-19.

"Fokus para politisi adalah menyelamatkan orang-orang mereka. Tolong jangan mengeksploitasi virus ini. Kami meminta untuk mengarantina politisasi Covid-19," katanya dalam jumpa pers, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (9/4).

Baca Juga

Tedros menegaskan jika tidak ingin melihat lebih banyak kantong mayat, maka jangan politisasi Covid-19. Dia juga mengakui, selama ini ia telah menerima serangan rasis dan bahkan ancaman terhadap hidupnya sendiri sejak perjuangan melawan Covid-19 dimulai.

"Sungguh luar biasa untuk merefleksikan betapa dramatisnya dunia telah berubah dalam waktu yang singkat," tutur dia menekankan.

Tedros pada konferensi pers video WHO itu pun meminta AS dan China untuk bersama-sama melawan virus corona. Dia menyampaikan hal ini sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan tentang cuitan Trump melalui akun Twitter-nya pada Selasa lalu yang mengkritik WHO karena China-sentris.

"WHO benar-benar gagal. Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat China-sentris. Kami akan memberikan tampilan yang bagus. Untungnya, saya menolak saran mereka tentang menjaga perbatasan kita terbuka ke China sejak dini. Mengapa mereka memberi kami rekomendasi yang salah?" cicit Trump di akun Twitter.

Pada jumpa pers itu, Tedros memulai sambutannya dengan mengamati bahwa hari Kamis (9/4) akan menandai 100 hari sejak WHO diberitahu tentang kasus pertama pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui di China. Dia pun berterima kasih dan menghargai masyarakat serta pemerintah AS atas dukungan mereka.

"Dunia semakin kecil dan semakin kecil. Apa pun yang dimulai di satu tempat memengaruhi seluruh dunia. Kita tidak bisa hidup dalam batas negara-bangsa," kata Tedros.

Tedros menyampaikan, globalisasi tidak dapat dihentikan sambil mendesak persatuan dunia dan persatuan nasional untuk memerangi virus. "Fokus kami adalah bekerja dengan negara-negara dan dengan mitra untuk menyatukan dunia untuk menghadapi ancaman bersama ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement