Kamis 09 Apr 2020 12:29 WIB

OTG di Tasikmalaya Mencapai 73 Kasus

Para OTG di Kota Tasikmalaya sebagian besar merupakan pemudik

Rep: bayu adji/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Petugas gabungan melakukan pemeriksaan kepada warga yang masuk Kota Tasikmalaya di wilayah perbatasan, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/3).
Foto: Republika/Bayu Adji P
ilustrasi. Petugas gabungan melakukan pemeriksaan kepada warga yang masuk Kota Tasikmalaya di wilayah perbatasan, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terdapat 73 kasus orang tanpa gejala (OTG) hingga Kamis (9/4). Status OTG itu dinilai lebih berbahaya menularkan virus corona ke masyarakat karena tak ada gejala klinis yang nampak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat menjelaskan, status OTG ditetapkan kepada orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif coronavirus disease 2019 (Covid-19). Meski belum ada kepastian orang itu positif, tapi mereka dapat membawa virus Corona ke orang lain.

"Sampai saat ini ada 73 OTG di Kota Tasikmalaya. Keberadaan orang tersebut bisa menularkan kepada masyarakat meski mereka tidak memiliki gejala. Status ini orang yang diketahui telah kontak dengan pasien positif," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis.

Uus mengatakan, para OTG di Kota Tasikmalaya sebagian besar merupakan pemudik yang baru pulang dari daerah zona merah seperti Jakarta dan Bandung. Dari 73 OTG yang ada, 61 orang masih dalam proses pemantauan dan 12 orang telah selesai pemantauan.