Kamis 09 Apr 2020 12:37 WIB

Bupati: Panen Raya Padi Stok Beras Cukup Hingga Oktober 2020

Selain panen padi, Pandeglang juga panen raya jagung

 Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terkenal dengan sektor pertaniannya yang begitu maju. Daerah ini menjadi penyuplai bahan pangan pokok di antaranya beras dan jagung untuk memenuhi kebutuhan Ibukota dan industri pangan dan pakan setiap tahunnya.
Foto: istimewa
Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terkenal dengan sektor pertaniannya yang begitu maju. Daerah ini menjadi penyuplai bahan pangan pokok di antaranya beras dan jagung untuk memenuhi kebutuhan Ibukota dan industri pangan dan pakan setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG-- Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terkenal dengan sektor pertaniannya yang begitu maju. Daerah ini menjadi penyuplai bahan pangan pokok di antaranya beras dan jagung untuk memenuhi kebutuhan Ibukota dan industri pangan dan pakan setiap tahunnya.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyatakan mengawali tahun 2020 ini, sektor pertanian Pandeglang berhasil memasuki masa panen raya untuk padi dan jagung yang dipastikan hasilnya surplus sehingga terus menjadi daerah penyangga pangan Ibukota. Panen raya padi dan jagung berlangsung dari Maret hingga Mei 2020, sehingga di tengah pandemi covid 19 tak menghalangi petani beraktivitas panen.

"Untuk beras aman, Insya Allah hasilnya bagus, stok malah surplus sampai dengan bulan Oktober 94.735 ton. Bahkan kota Tangerang minta distribusi dari Pandeglang untuk bulan Mei 2020 sejumlah 342 ton," kata Irna di Kantornya, Kamis (9/04).

Irna menjabarkan panen padi pada bulan Maret-Mei 2020 diperkirakan seluas 48.934 hektar dengan produksi sebanyak 157.405 ton gabah kering panen. Panen ini merupakan hasil dari musim tanam Oktober-Maret 2019-2020 seluas 68.104 hektar, terdiri padi sawah seluas 57.762 hektar dan padi gogo seluas 10.342 hektar.

"Adapun panen bulan Maret seluas 20.895 hektar dengan produksi 117.212 ton gabah kering panen atau setara 63.387 ton beras, panen padi bulan April seluas 14.573 hektar dengan produksi 84.639 ton setara 45.397 ton beras. Serta panen padi bulan Mei seluas 13.466 hektar dengan produksi 77.177 ton atau setara 48.621 ton beras," bebernya.

"Hasil panen raya ini dengan provitasnya cukup tinggi 5,9 ton perhektar untuk padi sawah dan 3,69 ton untuk padi gogo serta harga gabah kering panen di petani saat ini mencapai Rp 4.200 perkilogram," pintanya.

Selain panen padi, Irna menyebutkan Kabupaten Pandeglang juga sedang melakukan panen raya jagung. Luas panen jagung pada bulan Maret seluas 5.183 hektar dengan jumlah produksi sebanyak 28.276 ton kering pipil. Perkiraan panen April seluas 2.015 hektar dengan produksi 12.285 ton kering pipil. 

"Harga di tingkat petani juga lumayan berkisar Rp 3.000 hingga Rp.3.500 per kg, untuk jagung pipilan kering dengan kadar air 16-19 persen" katanya.

Melihat kinerja panen raya ini, pemerintah Kabupaten Pandeglang mengapresiasi semangat para petani sebab dilakukan di tengah wabah Covid-19. Kemudian, Irna menuturkan pihaknya selalu mengingatkan agar para petani selalu menerapkan social distancing dan social physical.

"Yakni mengurangi banyak kerumunan massa dan mengatur jarak antar petani minimal 1 sampai 2 meter, serta imbauan untuk selalu memakai masker dan cuci tangan," ujarnya.

"Namun perlu dicatat, persoalannya disaat musim panen raya di Kabupaten Pandeglang, perlu peran Bulog untuk penyerapan gabah. Dengan begitu hasil panen tidak dijual ke pihak luar seperti para tengkulak," tambah Irna.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) menerapkan protokol kesehatan penanganan virus Covid-19 saat musim panen raya, seperti yang dilakukan para petani di berbagai wilayah. Selain itu, juga diupayakan prasarana dan sarana pasca panen guna membantu petani dan menyelamatkan hasil panen.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita dan para petani dalam beraktivitas harus tetap tetap menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun dan mengikuti anjuran pemerintah," ujarnya

Guna merespon situasi saat musim panen, Suwandi menuturkan guna menjaga harga di kala puncak raya, sesuai arahan Mentan SYL solusinya adalah dengan menggerakan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Program ini menggandeng penggilingan padi kecil untuk serap gabah petani.

“Tugas kita menjaga kontinuitas produksi beras di penggilingan padi dan kelancaran distribusi antar wilayah. Penggilingan menyerap gabah langsung di petani dan modal bisa diperoleh dari KUR dan sumber lainnya. Kemudian beras dari penggilingan bisa dijual langsung maupun online kerjasama dengan start-up," pungkasnya.

Secara nasional, Kementan memperkirakan panen raya akan berlangsung April dengan luas panen sekitar 1,73 juta ha dengan produksi 5,27 juta ton beras. Kemudian, panen padi akan berlanjut pada Mei dengan luas panen sekitar 1,38 juta ha dengan produksi 3,81 juta ton beras.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement