Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Tesla mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah posisi. Tak cuma itu, perusahaan itu juga akan memotong gaji selama pabrik di Amerika Serikat (AS) ditutup akibat pandemi corona.
Sementara, perusahaan berupaya untuk kembali mengoperasikan fasilitas produksi pada 4 Mei jika tidak ada perubahan, menurut surel yang dikirim oleh Penasihat Hukum Internal, Valerie Capers Workman kepada karyawan AS.
"Keputusan PHK dan pemotongan gaji merupakan upaya untuk mengelola biaya demi mencapai rencana jangka panjang," kata perusahaan, dilansir dari Reuters, Rabu (8/4/2020).
Baca Juga: Ya Tuhan, Ada Kabar Buruk! 5 Ribu Karyawan di Jabar Kena PHK
Di Amerika Serikat, upah pekerja Tesla akan dipotong 10%, gaji direktur dipotong 20%, dan gaji wakil presiden dikurangi 30%. Pengurangan serupa juga akan diterapkan di luar negeri.
Namun, menurut surel yang sama, penasihat hukum itu menyebut, "pemotongan gaji karyawan Tesla sendiri akan dimulai 13 April dan akan berlaku sampai akhir kuartal kedua."
Karyawan yang tidak dapat bekerja dari rumah dan belum ditugaskan untuk pekerjaan kritis di pabrik akan di PHK secara sementara. Pekerja akan tetap menerima tunjangan kesehatan sampai produksi dilanjutkan, kata email tersebut.
Satu-satunya pabrik mobil Tesla di AS mempekerjakan lebih dari 10.000 pekerja, dengan produksi tahunan lebih dari 415.000 unit pada akhir Desember 2019.
Sayangnya, ketika ditanya tentang kabar ini, Tesla tak segera menanggapi permintaan berkomentar.