REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman melantik tujuh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Kamis (9/4). Pelantikan itu dilakukan secara tertutup di Balekota Tasikmalaya.
Budi mengatakan empat dari tujuh pejabat yang baru dilantik itu akan menjabat sebagai lurah di Kelurahan Singkup, Empangsari, Setiaratu, dan Setiajaya. Dua orang dilantik sebagai Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik serta Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB). Sementara satu orang dilantik sebagai Kepala Bagian Administrasi Pembangunan.
Menurut dia, pelantikan itu dilakukan lantaran tujuh jabatan tersebut sudah lama kosong. Padahal, pemerintah sedang berupaya melawan corona. Karena itu, tujuh jabatan tersebut harus diisi agar seluruh program pemerintah dapat berjalan maksimal.
"Jangan dipikir pelantikan ini mengambil momen corona. Ini memang harus dilakukan," kata dia, Kamis (9/4).
Ia mencontohkan, peran lurah sangat penting dalam upaya pemerintah memutus penyebaran virus corona. Pasalnya, pemerintah ingin membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari pusat hingga level rukun warga (RW). Menurut dia, pembentukan Gugus Tugas di tingkat RW memerlukan peran lurah yang besar.
Selain itu, Pemkot Tasikmalaya juga akan menggunakan dana kelurahan untuk penanganan Covid-19. Karena itu, pimpinan di kelurahan tak boleh kosong.
Ihwal dua pejabat di lingkungan BPBD, Budi beralasan saat ini instansi tersebut menjadi salah satu garda terdepan dalam mengatasi corona. Menurut dia, seluruh jabatan harus diisi agar kegiatan BPBD juga berjalan maksimal.
Terkait dilantiknya Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, kegiatan pembangunan tetap penting meski corona sedang mewabah. "Sekarang ada pergeseran anggaran pembangunan, karena itu posisi itu harus diisi segera. Di sisi lain, pembangunan harus tetap berjalan meski sedang fokus corona," kata dia.