Kamis 09 Apr 2020 18:22 WIB

Sumbang Masker dengan Mesin Penjual Otomatis

Kolektor seni di Hong Kong menyumbang masker lewat mesin penjual otomatis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang warga mengenakan masker melintasi pertokoan di Hong Kong. Kolektor seni di Hong Kong menyumbang masker lewat mesin penjual otomatis. Ilustrasi.
Foto: AP/Vincent Yu
Seorang warga mengenakan masker melintasi pertokoan di Hong Kong. Kolektor seni di Hong Kong menyumbang masker lewat mesin penjual otomatis. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kolektor seni terkenal asal Hong Kong Adrian Cheng akan mendistribusikan jutaan masker secara gratis selama pandemi virus corona. Untuk menghindari kontak langsung antar manusia, dia telah menyiapkan 35 vending machines atau alat penjual otomatis yang dibangun di berbagai lokasi di seluruh Hong Kong.

"Sangat menyedihkan melihat begitu banyak orang menderita karena mereka tidak mampu atau mendapatkan masker yang telah menjadi begitu mahal dan langka," kata Cheng dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN.

Baca Juga

Pewaris kerajaan properti dan perhiasan ini mengatakan akan membuat 10 juta masker untuk tahap pertama. Masker ini akan diberikan untuk orang-orang yang rentan dan keluarga berpenghasilan rendah. Mereka dapat menggunakan kartu pintar yang dibuat sebelumnya untuk mesin penjual otomatis.

"Beberapa kelompok yang kurang beruntung harus menggunakan topeng yang sama berulang kali. Saya harap inisiatif ini akan memberikan dukungan yang mudah dan tepat bagi mereka yang membutuhkan sehingga mereka tidak hidup dalam ketakutan karena kekurangan masker," ujar Cheng.

Setiap kartu pintar yang digunakan untuk program ini akan memiliki kode QR unik untuk tujuan identifikasi. Pemegangnya dapat menggunakan salah satu vending machines Mask To Go untuk mendapatkan satu pak masker.

Mesin penjual otomatis yang berisi masker-masker gratis ini akan ditempatkan di 18 distrik di sekitar kota Hong Kong. Warga yang membutuhkan akan mudah menjangkaunya untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona.

Hong Kong, bersama dengan beberapa negara Asia lainnya, menyarankan warga sejak awal krisis Covid-19 untuk mengenakan masker ketika berada di tempat umum. Nasehat itu baru-baru ini diadopsi oleh Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa.

Hong Kong telah melaporkan kasus virus corona yang relatif lebih sedikit daripada banyak negara lain. Meski begitu jumlahnya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, ketika pemerintah mulai mengurangi langkah-langkah yang bertujuan membendung penyebaran pandemi. Menurut angka dari Universitas Johns Hopkins, saat ini Hong Kong telah mencatat hampir 1.000 kasus dan empat kematian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement