Kamis 09 Apr 2020 23:02 WIB

Sembilan Pasien Covid di Tasik Punya Riwayat Bepergian

Dari sembilan pasien positif Covid-19, satu pasien sembuh, satu meninggal dunia.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancara di Balekota Tasikmalaya, Kamis (9/4).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancara di Balekota Tasikmalaya, Kamis (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak sembilang orang positif coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kota Tasikmalaya hingga Kamis (9/4). Satu pasien telah dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Tasikmalaya.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, sembilan pasien positif itu memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Tak ada satu pun pasien yang terpapar corona di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga

"Sembilan positif itu semua dari luar kota," kata dia, Kamis.

Ia menjelaskan, pasien dari luar kota tidak berarti sembilan pasien itu bukan warga Kota Tasikmalaya. Melainkan, sembilan pasien itu memiliki riwayat perjalanan dari atau ke luar kota. Beberapa pasien termasuk ke dalam klaster Lembang, pasien lain ada yang diduga terpapar di Bogor, Bekasi, dan wilayah lainnya.

"Mereka ada kegiatan di sana atau ada yang pulang kampung. Tidak ada (tertular) di Tasik langsung, semua dari luar," kata dia.

Karena itu, ia meminta warga Kota Tasikmalaya sadar untuk tidak keluar rumah selama terjadi pandemi virus corona, apalagi memaksakan diri pergi ke luar kota. Warga diminta selalu berada di rumah, kalaupun ke luar rumah harus menerapkan physical distancing dan mengenakan masker.

Budi menambahkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Tasikmalaya juga terus meningkat setiap harinya. Hingga Kamis pagi, terdapat 909 ODP. Sebanyak 537 orang masih dalam masa pemantauan.

Menurut dia, jumlah ODP meningkat lantaran diberlakukannya penyekatan dan pendataan di setiap perbatasan di setiap perbatasan. Sebab, meski sudah ada arahan untuk tidak beroperasi, angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP), angkutan antarkota dalam provinsi, dan angkutan perbatasan, masih beroperasi.

"Angkutan masih beroperasi karena kita tidak berhentikan secara keseluruhan," kata dia.

Kendati demikian, Budi meminta warga Kota Tasikmalaya yang berada di luar daerah untuk tidak mudik sementara waktu. Ia juga berharap, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dapat mengerem arus mudik ke daerah, termasuk ke Tasikmalaya.

"Pesan kita, tolong ikuti imbauan pemerintah. Tidak perlu mudik dulu untuk kesehatan kita semua," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement