REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Najamuddin menilai tenaga medis adalah garda terdepan dalam perang melawan wabah corona saat ini. Ia mengusulkan agar tenaga medis yang gugur dapat dimakamkan di makam pahlawan sebagai penghormatan atas pengorbanan mereka.
"Sebagai renungan, jika kita semua sepakat ini adalah situasi perang dan corona adalah musuh bersama, berarti para tenaga medis, perawat dan dokter adalah para pejuang dan pahlawan. Maka jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya menempatkan para medis yang gugur di makam pahlawan," usul Sultan dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Kamis (9/4).
Lanjut Sultan, atau setidaknya di tempat pemakaman khusus untuk Pahlawan Kesehatan. Pemakaman khusus ini kita jadikan monumen atau memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para pahlawan kesehatan. Menurutnya, keselamatan masyarakat lebih mereka utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya. Tempat khusus ini juga untuk menghilangkan stigma di masyarakat tentang jasad orang-orang yang meninggal karena wabah corona.
"Sehingga tidak ada lagi kelompok masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan kuburan mereka yang meninggal karena wabah corona. Selain itu, memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah," tambahnya.
Di sisi lain, senator asal Bengkulu itu menegaskan Pemerintah dan semuanya sedang diuji, maka tidak boleh terpuruk. Justru harus cepat bangkit menjadi bangsa yang kuat. Pemerintah telah menetapkan landasan-landasan, program-program untuk menangani virus ini dan menghadapi dampak yang ditimbulkan atas wabah ini. Kemudian juga harus di didukung bersama dengan peran dan posisi masing-masing.
"Karena pada kondisi seperti sekarang ini, tentunya pemerintah saja tidak akan sanggup tanpa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Hilangkan perbedaan politik dan kepentingan," tegas Sultan.