Kamis 09 Apr 2020 22:07 WIB

UEA Bantu 33 Ton APD untuk Italia, Kazakhstan, dan Kolombia

UEA membantu penyaluran APD untuk kendali Covid-19.

UEA membantu penyaluran APD untuk kendali Covid-19.  Bendera Uni Emirat Arab
Foto: tangkapan layar google
UEA membantu penyaluran APD untuk kendali Covid-19. Bendera Uni Emirat Arab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyalurkan bantuan perlengkapan medis dan alat pelindung diri dengan total berat 33 ton ke Italia, Kazakhstan, dan Kolombia guna membantu tiga negara itu mengendalikan penyebaran COVID-19.

"UEA telah memberikan 10 ton bantuan ke Italia, 13 ton bantuan ke Kazakhstan, dan 10 ton bantuan ke Kolombia dalam perang melawan COVID-19," kata Kedutaan Besar UEA untuk Indonesia di Jakarta lewat pernyataan tertulis, Kamis (9/4).

Baca Juga

Menurut kedutaan, bantuan itu berupa ratusan ribu unit alat pelindung diri dan akan disalurkan kepada lebih dari 30 ribu tenaga kesehatan di tiga negara tersebut.

Dalam pernyataan tertulis yang sama, otoritas di Italia disebutkan mengapresiasi bantuan dari UEA itu. Menteri Luar Negeri Italia, Luigi di Maio, mengatakan bantuan tersebut merupakan wujud solidaritas.

"Kami saat ini mengalami fase, yang hanya dapat digambarkan sebagai perang melawan musuh tak terlihat, yang dilakukan oleh tenaga medis dan peralatan pelindung pribadi yang disediakan UEA ke Italia merupakan senjata kami dalam pertempuran ini," kata Maio.

"Italia tidak akan pernah melupakan negara-negara yang mendukungnya selama periode sulit ini, yang bukan hanya krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi dan sosial," tambah dia.

Di samping bantuan kesehatan, UEA juga menyediakan sistem pembelajaran jarak jauh yang telah digunakan 2,5 juta orang di negara-negara Liga Arab. "Dengan lebih dari 5.000 video pendidikan yang ditawarkan, platform ini melengkapi inisiatif pembelajaran jarak jauh UEA yang diluncurkan pada Maret 2020," terang kedutaan.

Pembelajaran jarak jauh berbasis Internet menjadi alternatif yang ditempuh banyak negara, termasuk UEA, untuk menyiasati penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19. Adanya teknologi pembelajaran via Internet memungkinkan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun tidak ada tatap muka langsung antara guru dan murid.

Sejak akhir tahun lalu mewabah pertama kali di Kota Wuhan, China, Covid-19 sampai saat ini telah menyebar ke lebih dari 200 negara dan menjangkiti lebih dari satu juta warga dunia.

Menurut data Worldometers, laman penyedia data statistik independen, jumlah pasien positif Covid-19 dunia mencapai 1.523.898 jiwa. Dari angka itu, 88.956 pasien meninggal dunia dan 332.800 lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara itu di Uni Emirat Arab, otoritas setempat melaporkan per Rabu (8/4) jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 2.659 jiwa, termasuk di antaranya 300 kasus baru yang ditemukan dalam waktu 24 jam dari satu hari sebelumnya (7/4), menurut laporan Kedutaan UEA di Jakarta.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement