REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan paket sembako kepada warga yang ia temui selama perjalanan pulang dari Istana Merdeka menuju Istana Bogor, Kamis (9/4) sore. Dalam video yang beredar di media sosial, mobil kepresidenan terlihat berhenti sejenak di halte bus kompleks Duta Merlin, Harmoni, Jakarta Pusat. Sembako pun dibagikan oleh paspampres kepada pengemudi ojek online (ojol) yang sedang menunggu penumpang di lokasi tersebut.
Presiden tidak terlihat turun mobil, penyerahan sembako dilakukan oleh Paspampres. Kendati begitu, terlihat Jokowi menurunkan kaca mobil dan sempat berbincang dengan para pengemudi ojol yang menerima paket sembako. Tak lama, mobil pun melaju secara perlahan untuk kembali membagikan sembako ke pengemudi ojol lainnya.
Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan, Presiden Jokowi memang pulang menuju Istana Bogor melalui Jalan Medan Merdeka Barat kemudian melaju ke kawasan Harmoni untuk menuju Kemayoran. "Nah sepanjang ke Kemayoran itu presiden membagi-bagikan sembako. Ada 400 paket sembako. Tapi tidak dibagi di satu tempat. Jadi berhenti, terus bagi-bagi, terus jalan lagi. Tidak hanya ojek online ada juga pedagang asongan, dan lainnya," jelas Bey, Kamis (9/4).
Paket sembako yang dibagikan Presiden Jokowi berisi beras, minyak goreng, mis instan, kecap manis, susu, dan kebutuhan pokok lainnya. Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral menambahkan, pembagian sembako oleh presiden tetap menaati prinsip jaga jarak demi mencegah penularan Covid-19. Kegiatan ini juga tidak diumumkan sebelumnya sehingga tak menimbulkan kerumunan massa.
"Tetap diperhatikan jarak aman. Tidak masalah," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan bantuan sosial tambahan khusus bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya berupa paket sembako senilai Rp 600 ribu per bulan, selama tiga bulan mendatang. Bantuan sosial tersebut akan diberikan kepada keluarga miskin, rentan miskin, dan kelompok lain yang ekonominya terdampak Covid-19. Data penerima akan mengacu pada Kementerian Sosial dan tambahan penerima dari Pemprov DKI Jakarta.
Presiden Jokowi menjelaskan, bantuan sosial ini diberikan agar masyarakat ibu kota dan daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi tidak mudik saat Lebaran nanti. Imbauan untuk tidak mudik diterbitkan pemerintah untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Penyaluran Bansos khususnya di Jabodetabek kita berikan agar warga mengurungkan niatnya untuk mudik. Kemudian juga transportasi umum juga akan kita batasi kapasitasnya dan yang memakai kendaraan pribadi akan kita batasi dengan pembatasan kapasitas angkut mobil dan motor," ujar Jokowi.
Khusus untuk warga DKI Jakarta, bantuan berupa sembako senilai Rp 600.000 per bulan dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta KK. Anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 2,2 triliun. Kemudian untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, bantuan sembako dengan nilai yang sama diberikan untuk 1,6 juta jiwa atau 576.000 KK. Total anggarannya sebesar Rp 1 triliun.
Sementara untuk warga di luar Jabodetabek, pemerintah menganggarkan Rp 16,2 triliun untuk penyaluran bantuan sosial tunai bagi 9 juta KK penerima. Penerima bantuan ini adalah keluarga yang selama ini belum menerima bantuan sosial berupa program keluarga harapan (PKH) dan sembako murah dari pemerintah.