REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengapresiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menggagas doa bersama dan pertobatan global secara daring untuk melawan pandemi virus Covid-19.
Wapres menilai, selain upaya nyata (lahiriyah) untuk melawan Covid-19, diperlukan upaya batin baik seperti doa kepada Tuhan.
"Di samping usaha-usaha yang kita lakukan, pemerintah masyarakat, sebagai orang yang beriman, kita juga harus ada upaya-upaya batiniyah selain lahiriyah, memohon kepada Allah SWT," ujar Ma'ruf saat memberi sambutan dalam kegiatan doa bersama online, dari rumah dinasnya, Kamis (9/4).
Ma'ruf berharap melalui kegiatan doa bersama ini, pandemi Covid-19 di Tanah Air dan seluruh dunia bisa segera berakhir. Sebab, tak hanya Indonesia, 200 negara telah terpapar dan 1,5 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini diterima Allah, Allah Mahakuasa, Allah yang mampu untuk menghilangkan segala kesulitan, Allah yang punya kekuatan, Allah mampu untuk menghilangkan bala, wabah dan penyakit-penyakit yang kita alami ini," ujar Ma'ruf.
Apalagi, kata Ma'ruf, pandemi Covid-19 ini tidak hanya mengakibatkan korban jiwa tapi juga merusak dan memporak-porandakan ekonomi dan sosial.
Dia menerangkan, berbagai negara juga telah berusaha untuk melawan virus tersebut.
Ma'ruf mengungkap, begitu juga Pemerintah Indonesia yang telah melakukan berbagai upaya untuk memutus penyebaran virus tersebut.
"Lebih dari Rp 400 triliun, Pemerintah anggarkan untuk mengatasi musibah Corona, untuk Coronanya sendiri untuk dampak yang diakibatkan banyaknya mereka orang (kalangan) bawah yang terkena, melalui jaring pengaman sosial bansos dan juga untuk insentif perekonomian terutama untuk ekonomi lemah," ujar Ma'ruf.
Dalam kesempatan itu juga, Ma'ruf menyampaikan terimaakasih kepada PBNU dan ormas-ormas keagamaan lainnya yang ikut ambil bagian dalam mengatasi pandemi Corona tersebut.
"Terimaksih pada ulama telah memberikan tuntunan terutama dalam melaksanakan ibadah dalam masa yang sulit ini, memberikan jalan keluar kemudahan-kemudahan, ini bukan dalam arti mencari sesuatu yang mudah saja,tetapi ini adalah dalam rangka keadaan yang kritis," ujarnya.