Jumat 10 Apr 2020 10:16 WIB

Pemkot Surabaya Jamin Permakanan ODP dan PDP Covid-19

Permakanan yakni program bantuan makanan kepada warga demi physical distancing

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona .

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan permakanan gratis untuk warganya yang termasuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dengan pengawasan (PDP) Covid-19. Program bantuan makanan kepada warga ini diberikan demi menjaga kelangsungan physical distancing, dalam upaya menekan penyebaran virus corona. Permakanan diberikan sebanyak tiga kali dalam sehari.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, program pemberian makanan tersebut sudah sesuai aturan yang ada yakni Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 14 tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 60 tahun 2019 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Permakanan di Kota Surabaya.

Eddy melanjutkan, sesuai dengan aturan etika kesehatan, maka identitas mereka yang menjadi ODP dan PDP Covid-19 pun menjadi rahasia. Termasuk saat pendistribusian makanan juga harus dilakukan secara tertutup oleh petugas Puskesmas terdekat.

“Tidak boleh semua orang tahu. Makanya itu puskesmas membagikan permakanan, telur, pokak secara tertutup. Supaya tidak banyak orang tahu karena itu etika kesehatannya,” kata Eddy di Surabaya, Jumat (10/4).

Eddy menjelaskan, selain untuk menjalankan physical distancing, pemberian permakanan ini agar warga Surabaya yang statusnya sebagai ODP maupun PDP, dapat menjaga imunitas tubuhnya. Mereka diharuskan dapat mengisolasi diri secara mandiri di rumahnya masing-masing, serta terus diimbau tidak keluar rumah.

“Jadi physical distancing itu benar-benar berjalan. Kebutuhannya harus kita cukupi. Kita mungkin tidak bisa mengontrol mereka, tapi kita akan terus imbau supaya tidak keluar rumah,” ujar Eddy.

Eddy menjelaskan, menu makanan yang dibagikan, tidak jauh berbeda dengan permakanan pada umumnya yakni menu sehat. Namun, yang membedakan adalah setiap kali pengiriman, permakanan ini juga ditambahi minuman tradisional (pokak) dan telur rebus.

“Standartnya Rp 23 ribu per box. Kita tambah telur dan pokak jadi satu di dalamnya,” ujar Eddy. Eddy melanjutkan, Pemkot Surabaya juga memberikan kebutuhan sehari-hari seperti pasta gigi, sikat, sisir rambut, sabun mandi, dan beberapa kebutuhan lainnya kepada ODP.

Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemkot Surabaya Kanti Budiarti menambahkan, yang mendapatkan permakanan itu bukan hanya ODP dan PDP Covid-19, tetapi termasuk keluarganya. Artinya, satu keluarga yang anggotanya ada ODP dan PDP akan mendapat program permakanan tersebut.

"Misalnya, dalam satu rumah terdiri dari lima orang, maka kelima-limanya juga mendapat bantuan yang sama," ujarnya.

Kanti menyebut, proses produksi permakanan yang dibagikan, dilakukan UMKM di masing-masing kecataman atau kelurahan. Ini dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat. “Jadi masaknya di masing-masing kecamatan atau kelurahan dengan selalu menjaga protokol jarak aman,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement