REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Ciamis mengonfirmasi tambahan satu warganya yang positif coronavirus disease 2019 (Covid-19) pada Jumat (10/4). Dengan begitu, saat ini terdapat dua pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ciamis.
Jubir Covid-19 Kabupaten Ciamis, dr Bayu Yudiawan mengatakan, pasien positif kedua tertular dari tamu yang merupakan salah satu klaster positif di Jawa Barat. Saat ini, pasien itu melakukan isolasi mandiri di rumahnya dengan pemantauan petugas medis.
"Saat ini pasien menjalani isolasi mandiri karena tak memiliki gejala," kata dia, Jumat (10/4).
Sementara itu, lanjut dia, pasien positif pertama masih menjalani perawatan dan isolasi di salah satu rumah sakit. Isolasi akan dilakukan sampai hasil swab ulang memberikan hasil negatif atau sembuh.
Bayu mengatakan, dari hasil rapid diagnostic test (RDT) terdapat 10 orang yang positif. Sementara yang diumumkan sebagai kasus positif baru dua orang, setelah tes dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Ia menjelaskan, sesuai prosedur tetap, yang boleh diumumkan adalah pasien yang terkonfirmasi PCR. Sedangkan untuk RDT harus dikaji terlebih dahulu karena masih ada kemungkinan negatif.
"Sensitivitas RDT 85 persen jadi ada kemungkinan missdiagnosis, sehingga sebelum diumumkan harus ada kajian klinis dulu," kata dia.
Ia menbahkan, dari delapan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melalui RDT, tiga orang di antaranya negatif setelah diuji melalui PCR. Sementara lima orang lainnya masih menunggu hasil tes PCR.
Menurut dia, pada awal Maret hasil PCR dapat keluar sekira tiga hingga tujuh hari. "Namun sejak awal April karenan antrian panjang, jadi hasinya baru keluar setelah dua minggu," kata dia.
Selain dua pasien positif, Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 mencatat hingga Kamis terdapat 16 pasien dalam pengawasan (PDP). Sebanyak lima orang masih dalam pengawasan, sembilan orang selesai pengawasan, dan dua orang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat 1.443 kasus orang dalam pemantauan (ODP). Sementara, kasus migrasi dalam pemantauan tercatat 25.053 kasus.