REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara para ulama yang mengkaji ilmu tentang penulisan (rasm) mushaf Alquran adalah Abu al-Aswad ad-Duali (69 H). Untuk diketahui, dialah yang pertama kali menuliskan titik dan merumuskan harakat dalam penulisan ayat-ayat suci Alquran.
Fakta ini diungkapkan dalam kitab Al-Muhkam fi Naqth al-Mashahif karangan Abu Amar Utsman bin Sa'id ad-Dani (444 H).
Ad-Dani memulai penjelasannya tentang cikal-bakal munculnya tanda baca dalam Alquran. Itu merujuk pada riwayat dari Yahya bin ibnu Abu Katsir. Secara umum, riwayat itu menyebutkan, pada awalnya Alquran tidak memiliki tanda baca sama sekali, baik berupa titik maupun harakat (syakl).
Titik pertama kali digunakan untuk membedakan antara huruf Ya' dan Ba'. Ini dipandang tidak menjadi masalah. Sebab, tujuannya hanya memperjelas perbedaan antara kedua huruf tersebut. Upaya selanjutnya, memberikan titik pada tiap pengujung ayat Alquran. Sampai di sini pun belum tampak kontroversi.