Jumat 10 Apr 2020 22:23 WIB

Dua Kasus Corona di Kediri Klaster Pelatihan Haji Surabaya

Wali Kota Kediri mengatakan ada dua kasus baru positif corona di wilayahnya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumumkan terdapat dua kasus positif Covid-19 di wilayahnya. Dua warga Kota Kediri, Jawa Timur, yang positif terjangkit virus corona (Covid-19) merupakan hasil pelacakan klaster pelatihan haji di Sukolilo, Surabaya.

"Ada dua orang di Kota Kediri yang positif corona, satu di Kelurahan Bujel dan satunya lagi di Kelurahan Pojok," kata Wali Kota Kediri dalam keterangannya di Kediri, Jumat (10/4).

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Mas Abu itu, juga mengatakan, dua orang yang baru terkonfirmasi terinfeksi virus corona ini tidak mengeluhkan sakit dengan gejala mengarah ke Covid-19. "Dua orang ini tergolong orang tanpa gejala (OTG), jadi tidak bergejala apa-apa, tidak sakit. Saya sudah memerintahkan kepala dinas kesehatan untuk merawat orang tersebut di rumah sakit," ujar Mas Abu.

Menurutnya, kebijakan dirawat di rumah sakit, sebagai upaya pemerintah agar aman, dan tidak terjadi penularan. "Jadi alhamdulillah sudah isolasi supaya nanti tidak menularkan ke mana-mana untuk kebaikan kita bersama," ucapnya.

Mas Abu juga berharap pada warga Kota Kediri untuk lebih berhati-hati, karena jumlah kasus positif corona atau Covid-19 bertambah terus. "Tapi saya yakin, kita semua sudah mempersiapkan semuanya. Insyaallah kalau kita bisa bekerja sama lebih bagus lagi, maka kita akan bisa memeranginya bersama-sama," katanya.

Sementara itu, Wali Kota juga mengingatkan agar pasien menghargai tenaga medis, dengan jujur ketika periksa, baik jujur terkait keluhannya, jujur baru datang dari mana, termasuk jujur pernah kontak dengan siapa saja. Ia mengingatkan, jika tidak jujur bukan hanya keluarga dan tetangga, tapi tenaga medis juga bisa menjadi korban selanjutnya.

Bahkan, saat ini sudah ada 18 orang tenaga medis harus melakukan isolasi mandiri, karena sebagian besar pernah kontak dengan pasien yang tidak jujur. Padahal, seharusnya mereka bisa tetap bertugas, tapi saat ini harus di rumah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adima mengatakan kondisi 18 orang tenaga medis itu sehat semua. Tugas mereka untuk sementara waktu juga bergantian dengan yang lain. Untuk alat pelindung diri, Fauzan juga mengatakan tidak ada kendala.

"Sementara tidak ada kendala, sudah mencukupi. Kemarin dari RSUD Gambiran, RSM Ahmad Dahlan dan dinas kesehatan dapat droping dari provinsi," kata dr Fauzan, yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri ini.

Hingga Jumat (10/4), di Kota Kediri ada enam yang terkonfirmasi positif corona, yakni lima orang dirawat dan satu orang sudah sembuh. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 149, pasien dalam pengawasan (PDP) tiga orang.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement