REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi Anwar Abbas menyampaikan tanggapannya soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang seperti diketahui sedang berlangsung di DKI Jakarta sejak Jumat (10/4). Dia menilai, masyarakat lapis bawah merasakan betul dampak ekonomi dari wabah ini.
"Meski pemerintah telah memutuskan akan mengucurkan bantuan untuk menolong masyarakat lapis bawah yang sangat terpukul akibat adanya virus corona dan kebijakan PSBB, tampaknya mereka belum akan mampu keluar dari himpitan ekonomi," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/4).
Sebab, kata Anwar, jarak antara sesuatu yang mereka butuhkan dengan yang akan diterima masih jauh. Artinya, mereka masih kesulitan mengakses barang-barang pokok yang diperlukan.
Karena itu, Anwar mengatakan, agar program tersebut sukses dan tercapai tujuannya, maka dibutuhkan sikap gotong royong dan sikap ini harus dikembangkan lebih luas lagi.
"Sebagai bangsa yang dikenal dan terkenal dengan sikap kebersamaan dan gotong royongnya mari kita lebih kembangkan lagi sikap tersebut. Kita mulai dari levelnya yang paling terendah yaitu dari tingkat keluarga dan rukun tetangga," tutur dia.
Jika ada keluarga maupun tetangga yang mengalami kesulitan, kata Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ini, maka bantulah secara bersama-sama supaya mereka dapat keluar dari masalah dan persoalan yang dihadapinya. Menurutnya, sikap ini sangat penting untuk dilakukan banyak orang.
"Sangat penting kita lakukan karena dengan ditegakkannya sikap tersebut, hal-hal yang tidak kita inginkan bisa kita cegah. Sehingga masyarakat kita tetap bisa hidup dengan aman, tentram dan damai meski mereka hidup dalam keadaan penuh dengan keprihatinan," imbuhnya.