Sabtu 11 Apr 2020 09:34 WIB

Kematian Akibat Covid-19 di AS Capai 18 Ribu Lebih

Rakyat AS yang tinggal di rumah membantu mengurangi pasien baru Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pegawai rumah sakit dan pegawai layanan pemakaman memindahkan jenazah dari kamar mayat sementara di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). Rakyat AS yang tinggal di rumah membantu mengurangi pasien baru Covid-19. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Alba Vigaray
Pegawai rumah sakit dan pegawai layanan pemakaman memindahkan jenazah dari kamar mayat sementara di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). Rakyat AS yang tinggal di rumah membantu mengurangi pasien baru Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai 18.100 pada Jumat, menurut hitungan Reuters. Meskipun demikian, rakyat AS yang tinggal di rumah ternyata membantu mengurangi pasien baru yang terinfeksi virus corona.

Para pejabat AS memperingatkan rakyatnya bahwa jumlah kematian akibat virus corona kian mengkhawatirkan pekan ini. Bahkan ada bukti bahwa jumlah pasien positif Covid-19 baru sedang merata di negara bagian New York, pusat penyebaran wabah virus corona.

Baca Juga

Karena banyaknya rakyat Amerika merayakan liburan Paskah pada Ahad, pakar penyakit menular AS memperingatkan bahwa terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan pada rakyat AS. "Sekarang bukan saatnya untuk mundur," kata Anthony Fauci.

Saat ini, jumlah kematian pasien virus corona di AS adalah yang tertinggi kedua di dunia. Lebih dari 1.900 kematian baru telah dilaporkan tiga hari berturut-turut, menurut hitungan Reuters. Kematian pasien virus corona di AS naik 1.500 pada Jumat dengan banyak negara masih melaporkan angka mereka.

Kasus positif Covid-19 di AS mencapai 485 ribu pada Jumat dan telah meningkat sebesar 30 ribu hingga 35 ribu kasus per hari saat pemerintahan Donald Trump lebih banyak melakukan uji virus corona. Secara global, ada lebih dari 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian mencapai 100 ribu.

Hanya Italia yang memiliki lebih banyak kematian akibat virus corona dibandingkan Amerika Serikat meskipun memiliki populasi yang jauh lebih kecil. Sebanyak 18.849 kematian dilaporkan pada Jumat. Setelah adanya penurunan jumlah pasien positif virus corona, kasus positif baru telah meningkat dalam dua hari terakhir.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement