REPUBLIKA.CO.ID, ANGARSK -- Kebakaran melanda sebagian besar penjara di wilayah Siberia Rusia setelah kerusuhan oleh narapidana. Para napi menuduh penjaga memperlakukan mereka dengan buruk.
Daerah di sekitar Pony Colony No 15 di Angarsk dengan keamanan tinggi telah ditutup dan pasukan keamanan dikerahkan. Belum ada data terkait jumlah korban.
Layanan pidana Rusia mengatakan para tahanan telah menyerang seorang penjaga yang harus dibawa ke rumah sakit dilansir BBC, Sabtu (10/4). Para pejabat mengatakan kerusuhan itu terkendali dan penyelidik telah membuka penyelidikan. Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan kerusuhan telah terjadi setelah seorang napi dipukuli oleh seorang petugas penjara.
Satu kelompok menerbitkan tautan ke video seorang narapidana dengan perban berdarah di lengannya. Napi itu mengatakan bahwa dia dicekik dan dipukuli oleh penjaga dan kemudian memotong pergelangan tangannya sebagai protes.
Juru bicara kelompok Siberia Tanpa Penyiksaan mengatakan bahwa polisi anti huru hara telah mengepung penjara dan api berkobar di lapangan. Tiga bangunan dihancurkan termasuk sebuah pabrik kayu. Penjara yang berjarak empat ribu kilometer timur Moskow, menampung sekitar 1.200 narapidana.