REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Militer Amerika Serikat (AS) dan Taiwan mengatakan kapal destroyer pembawa rudal kendali AS berlayar melewati Selat Taiwan. Kapal itu tiba tepat di hari yang sama ketika pesawat jet China latihan di atas perairan tersebut.
China yang menganggap Taiwan wilayahnya marah dengan langkah pemerintahan Presiden AS Donald Trump membantu pulau tersebut. Selain menjual senjata ke Taiwan, AS juga berpatroli di perairan mereka dan mengizinkan Wakil Presiden Taiwan William Lai mengunjungi Washington Februari lalu.
Selama pandemi virus corona, Taiwan dan China juga berselisih tentang keanggotaan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). China menilai Taiwan tidak bisa menjadi anggota WHO karena sebuah pulau itu provinsi bukan negara.
Armada Pasifik Angkatan Laut AS (USPACFLT) menamakan kapal yang mengarungi Selat Taiwan tersebut sebagai USS Barry kelas Arleigh Burke. Kapal destroyer itu memiliki rudal kendali jarak jauh segala cuaca dan berkekuatan jet Tomahawk.
"Barry dikerahkan maju ke wilayah operasi Armada AS ke-7 untuk mendukung keamanan dan stabilitas di wilayah Indo-Pasifik," kata pernyataan Angkatan Laut AS di Facebook, Sabtu (11/4).
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan bersenjata mereka mengawasi kapal yang berlayar di selatan Selat Taiwan. Mereka mengatakan kapal AS itu melakukan 'misi biasa'.
Di hari yang sama, Taiwan mengatakan bomber H-6 dan pesawat jet J-11 China kembali menggelar latihan di tenggara Selat Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan udara Taiwan mengawasi latihan China itu.
Taiwan berulang kali mengajukan keluhan karena China tetap melaksanakan tekanan militer di tengah pandemi. Taiwan menjadi salah satu wilayah paling sensitif bagi China.
China tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk mengendalikan pulau tersebut. Selat Taiwan yang memisahkan China Daratan dan Pulau Taiwan kerap menjadi sumber ketegangan.