REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan rumah di tiga desa di Kecamatan Sukaluyu, terendam banjir akibat meluapnya anak Sungai Cianjur yang membentang di wilayah tersebut. Akibatnya belasan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman.
Tidak hanya banjir, longsor juga memutus akses antardesa yang menghubungkan Desa Hegarmanah dengan Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, sehingga tidak dapat dilalui dan warga yang hendak beraktivitas terpaksa menggunakan jalan alternatif.
"Kami mendapat laporan banjir mengenangi puluhan rumah di tiga desa, Selajambe, Tanjungsari dan Desa Hegarmanah yang terjadi Sabtu dini hari. Tidak hanya merendam rumah, air juga merendam dua masjid di wilayah tersebut," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Sabtu (11/4).
Sehingga pihaknya langsung mengirimkan petugas dan relawan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu melakukan evakuasi warga ke tempat aman guna mengantisipasi air bah semakin tinggi dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Menjelang pagi ungkap dia, air mulai surut dan belasan kepala keluarga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya meskipun ada beberapa orang yang masih bertahan di pengungsian karena takut terjadi banjir susulan yang dapat mengancam keselamatan warga.
"Sebagian besar sudah kembali ke rumah dan mulai membersihkan rumah dari material sampah dan lumpur yang disisakan air bah. Sedangkan untuk jalan desa yang putus akibat longsor, kami sudahberkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat," katanya.
Hasil pendataan yang dilakukan petugas, banjir yang melanda tiga desa tersebut mengakibatkan 11 rumah dan satu masjid di Desa Selajambe terendam banjir, 7 rumah dan 1 masjid di Desa Tanjungsari tergenang air serta 20 rumah dan satu ruko di Desa Hegarmanah terendam banjir dengan ketinggian 30 centimeter.
Informasi dihimpun dari warga sekitar, banjir yang datang bersamaan dengan hujan yang turun deras sejak siang hingga malam menjelang, sehingga mengakibatkan debit air anak Sungai Cianjur yang membentang di wilayah tersebut luber hingga mengenangi perkampungan warga di tiga desa.
"Banjir datang menjelang tengah malam, sehingga puluhan kepala keluarga sempat panik dan memilih mengungsikan anggota keluarganya terutama perempuan dan anak-anak. Ini bukan pertama kali terjadi diduga akibat pendangkalan dan sampah yang dibuang ke sungai," kata Hendi warga yang rumahnya terendam banjir.
Saat ini, ungkap dia, sebagian besar warga yang mengungsi sudah mulai pulang untuk membersihkan rumah dari material yang disisakan banjir. Pihaknya dan warga di tiga desa berharap ada solusi dari pemerintah daerah untuk memperbaiki tanggul sungai dan pengerukan sungai yang semakin dangkal.