REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kejadian tanah longsor memutus akses jalan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Pangandaran, tepatnya di Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Akibatnya, kendaraan roda empat atau lebih tak bisa melintasi jalan itu untuk sementara waktu.
Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/4) sekira pukul 07.30 WIB. Namun, hingga saat ini, akses jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan sangat hati-hati.
"Tadi kita dari lokasi dengan rekan-rekan PUPR. Kondisinya sangat mengkhawatirkan," kata dia, saat dihubungi Republika, Sabtu (11/4).
Ia menjelaskan, longsor terjadi dari tebing dengan ketinggian sekira 13 meter yang berada tepat di samping jalan. Akibatnya, sekira 16 meter badan jalan tergerus longsor.
Menurut Dede, jalan tersebut memang berada di zona rawan longor. Sebab, posisi jalan berada di turunan, semantara di satu sisinya adalah tebing dan sisi lainnya jurang.
"Alhamdulillan tidak ada korban jiwa," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan penanganan darurat agar jalan dapat dilalui kembali. Namun, ia belum bisa memastikan kapan jalan akan berfungsi normal. Pasalnya di wilayah itu masih terjadi pergerakan tanah.
"Kondisi jalan hanya bisa dilalui roda dua. Untuk antisipasi dampak berkelanjutan akan ditindaklanjuti melalui penanganan darurat," kata dia.