Sabtu 11 Apr 2020 18:01 WIB

Usai Ikuti Ijtima Ulama, 10 Jamaah Gorontalo Posiitif Corona

Pemprov Gorontalo baru melakukan karantina kepada 167 orang jamaah tabligh.

Polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum menyemprotkan cairan disinfektan di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum menyemprotkan cairan disinfektan di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Sepuluh anggota jamaah tabligh yang sebelumnya mengikuti Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan, dinyatakan positif corona setelah menjalani rapid test di Gorontalo. Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Gorontalo, Darda Daraba mengatakan, sepuluh anggota jamaah tabligh tersebut tidak menunjukkan gejala sakit, sehingga hanya diisolasi di satu gedung di Mess Haji Gorontalo.

"Kesepuluh orang tersebut juga sudah menjalani uji swab. Kami masih menunggu hasil pemeriksaannya. Hasil rapid test belum bisa jadi patokan untuk menyebut mereka positif COVID-19," ungkapnya saat konferensi pers, Sabtu (11/4).

Sementara itu, hingga Sabtu sore, Pemprov Gorontalo baru berhasil melakukan karantina 167 orang jamaah tabligh yang mengikuti Ijtima Ulama di Gowa.

Jumlah itu terdiri dari Kota Gorontalo 19 orang, Kabupaten Gorontalo 75 orang, Boalemo 31 orang, Pohuwato 4 orang, Bone Bolango 2 orang, dan Gorontalo Utara 36 orang. "Di data kami ada 300 jamaah yang ikut Ijtima. Kami hanya menerima mereka dari pemda kabupaten dan kota, sebagai pihak yang turun langsung ke lapangan untuk tracking," tambahnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement