Sabtu 11 Apr 2020 23:28 WIB

Santri Amanatul Ummah yang Pulang Mudik Ikut Tes Kesehatan

Tes kesehatan santri Amanatul Ummah upaya cegah Covid-19.

 Tes kesehatan santri Amanatul Ummah upaya cegah Covid-19. Ilustrasi pemeriksaan kesehatan santri di Alun-Alun Sidoarjo.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Tes kesehatan santri Amanatul Ummah upaya cegah Covid-19. Ilustrasi pemeriksaan kesehatan santri di Alun-Alun Sidoarjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO—  Petugas kesehatan dari Dokkes Polresta Sidoarjo, Jawa Timur mengecek kesehatan 143 santri yang baru datang dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur sebagai upaya untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Kapolsek Sidoarjo Kota, Kompol Supiyan, Sabtu (11/4) mengatakan, upaya ini adalah sebagai langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus coronadi wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Baca Juga

"Kepada para santri ini, kami imbau supaya melakukan karantina di rumahnya masing-masing, dan apabila ada keluhan sakit supaya segera periksa ke rumah sakit atau klinik terdekat dan koordinasi dengan perangkat desa setempat," katanya di sela kegiatan pemeriksaan di GOR Sidoarjo.

Dia mengemukakan, santri tersebut datang dari Mojokerto dengan menumpang kendaraan elf sejumlah sebelas unit.

"Kemudian para santri tersebut langsung mengikuti proses pengecekan kondisi tubuh sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat turun dari kendaraan di halaman GOR Sidoarjo," katanya.

Dia mengatakan, proses yang mereka ikuti antara lain pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan melalui bilik antikuman, cuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan serta wajib menggunakan masker.

"Satu per satu seluruh santri yang datang maupun pengurus ponpes yang turut mendampingi, juga tidak luput dari pemeriksaan kesehatan dari Dokkes Polresta Sidoarjo," katanya.

Sementara itu, Ustadz Budi selaku pengurus Ponpes Amanatul Ummah mengatakan kedatangan para santri Ponpes Amanatul Ummah ini dalam rangka libur kegiatan pendidikan di pesantren. "Para santri datang dalam rangka mengisi waktu liburan mereka," katanya.

Setelah melaksanakan berbagai pemeriksaan tersebut, kemudian pada santri itu dijemput keluarga atau wali santri dan selanjutnya dibawa pulang ke rumah masing-masing.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement