Ahad 12 Apr 2020 11:13 WIB

KMI Korsel Bantu Cekal Corona di Indonesia

Aksi penggalangan dana dilakukan dalam dua gelombang

Upaya cekal (Cegah Tangkal) Corona terus mengalir dari seluruh masyarakat Indonesia. Berbagai komunitas, lembaga hingga instansi pemerintah saling bahu membahu pencegahan wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia.  Bantuan maupun dukungan terus mengalir dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Warga Negera Indonesia yang terhimpun dalam organisasi Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea Selatan, memberikan bantuan berupa dana melalui Dompet Dhuafa.
Foto: istimewa
Upaya cekal (Cegah Tangkal) Corona terus mengalir dari seluruh masyarakat Indonesia. Berbagai komunitas, lembaga hingga instansi pemerintah saling bahu membahu pencegahan wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Bantuan maupun dukungan terus mengalir dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Warga Negera Indonesia yang terhimpun dalam organisasi Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea Selatan, memberikan bantuan berupa dana melalui Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Upaya cekal (Cegah Tangkal) Corona terus mengalir dari seluruh masyarakat Indonesia. Berbagai komunitas, lembaga hingga instansi pemerintah saling bahu membahu pencegahan wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Bantuan maupun dukungan terus mengalir dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Warga Negera Indonesia yang terhimpun dalam organisasi Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea Selatan, memberikan bantuan berupa dana melalui Dompet Dhuafa.

Menurut Ustad Samsul Arifin selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Korea Selatan saat dihubungi melalui pesan singkat Ahad (12/4) mengatakan, “Rasa kemanusiaan yang sama dari kami di Korea Selatan menggugah para Warga Negara Indonesia yang berada di Negara Gingseng ini, meskipun kondisi yang kami alami sama dengan masyarakat di Jakarta maupun Indonesia dalam mewabah virus Corona. Rasa kepedulian dan sebagai anak bangsa mengantarkan kami dalam bingkai donasi yang bisa kami salurkan untuk upaya Cekal (Cegah Tangkal) Corona di wilayah epidemi terbesar yaitu Jakarta dan sekitarnya," katanya.

“Aksi penggalangan sendiri sudah dimulai sejak tanggal 20 Maret hingga 06 April 2020 dan gelombang kedua akan bergulir pada II pada tgl 06 April - 19 april 2020. Kesolidan temen-temen KMI cukup bagus dan melihat kondisi di Indonesia, membangkitkan dan memotivasi masyarakat untuk sama-sama hidup sehat dari virus Corona (Covid-19)”, kata Ustad Samsul Arifin dalam pesan singkatnya Ahad (12/04).

“Alhamdulillah hubungan KMI Dan DD Korsel sudah menjalin hubungan baik mulai dari penghimpunan zakat fitrah, program safari dakwah, dan penggalangan dana untuk kegiatan sosial di Korea dan di Indonesia, salah satu kali yang terbaru ini mewabah virus Coroba (Covid-19) di Indonesia”, ujar Subeiri, selaku Pimpinan KMI Korea Selatan.

Chiki Fawzi bersama para relawan menelusuri Gang demi gang, pintu demi pintu di ketuk. Menyapa para penerima manfaat di perkampungan wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pasalnya, isu kesehatan yang berdampak menjadi isu ekonomi tersebut, tengah rentan dirasakan oleh mereka yang mengalami penurunan pendapatan, terutama bagi lansia dan janda.

"Lagi-lagi aku melihat fakta seperti ini, mereka berkurang pendapatannya dampak dari pandemi ini. Ada juga aku temuin ibu Yuli, dagangannya sepi sekali dan kebetulan saat ini ia sedang sakit ketika tadi silaturahmi ke rumahnya", ungkap Chiki Fawzi.

"Tentu kami KMI di Korea Selatan juga berharap, kita semua bisa semakin khusyu dalam beribadah apalagi mendekati Ramadhan bulan ini, tetap bersemangat menghadapi hidup, terus menjaga kesehatan dan kebersihan, juga patuh kepada himbauan ulama dan umara", tutur Ustad Samsul.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement