REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah memperpanjang pemberlakuan jam malam hingga waktu yang tak ditentukan. Hal itu dilakukan guna menekan penyebaran virus corona Covid-19.
"Kementerian Dalam Negeri menyerukan semua orang untuk mematuhi hal ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka, dan pada saat yang sama menegaskan kelanjutan pekerjaan terkait semua tindakan pencegahan khusus yang sebelumnya diumumkan di sejumlah kota, provinsi, dan lingkungan tempat tinggal serta melarang pergerakab antara 13 wilayah Kerajaan," kata Saudi Press Agency (SPA) dalam laporannya, Ahad (12/4).
Saudi mulai memberlakukan jam malam pada Maret lalu. Kementerian Dalam Negeri Saudi awalnya mengatakan bahwa hal itu akan berlangsung selama tiga pekan. Namun dengan pengumuman terbaru, jam malam akan diterapkan tanpa batas waktu yang ditentukan.
Saudi melaporkan 382 kasus baru Covid-19 pada Sabtu lalu. Dengan demikian saat ini Saudi memiliki 4.033 pasien positif virus corona.
Dari 382 kasus baru, 131 di antaranya terdeteksi di Makkah, 95 di Madinah, 76 di Riyadh, dan 50 di Jeddah. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed Abdulali, 70-80 persen dari kasus yang dilaporkan bukan warga negaranya.
Sejauh ini Saudi telah mencatat 52 kematian akibat Covid-19. Sementara, pasien pulih mencapai 720 orang.