Ahad 12 Apr 2020 15:45 WIB

PM Inggris: Saya Berutang Nyawa kepada Petugas Medis

PM Inggris Boris Johnson terinfeksi virus corona dan sempat dirawat di ICU.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Polisi berjaga diluar Rumah Sakit St Thomas tempat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dirawat intensif setelah kesehatannya memburuk akibat virus Corona di London, Senin (6/4).
Foto: Victoria Jones/PA via AP
Polisi berjaga diluar Rumah Sakit St Thomas tempat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dirawat intensif setelah kesehatannya memburuk akibat virus Corona di London, Senin (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dirinya berutang nyawa kepada seluruh staf Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Hal itu diutarakan setelah dia keluar dari ruang perawatan intensif, karena infeksi virus corona tipe baru atau Covid-19.

"Rasa terima kasih saja tidak cukup. Saya berutang nyawa kepada mereka," ujar Johnson.

Baca Juga

Johnson dibawa ke Rumah Sakit St Thomas pada pekan lalu karena terinfeksi virus corona. Dia mengalami demam tinggi dan batuk secara terus menerus. Pada 6 April, Johnson dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Dia menjalani perawatan di ruangan tersebut selama tiga hari.

Beberapa hari lalu, Johnson dinyatakan telah sembuh dari infeksi Covid-19 dan dipindahkan ke ruang perawatan. Namun, dia masih tetap dalam pemantauan yang ketat di rumah sakit.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan, Johnson terus membuat kemajuan yang sangat baik. Dia memerlukan waktu untuk beristirahat, sebelum kembali bekerja. Johnson adalah pemimpin dunia pertama yang dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona. Selama menjalani perawatan, pemerintahan Inggris dijalankan oleh Menteri Luar Negeri Dominic Raab.

Pada Sabtu, jumlah kematian akibat Covid-19 mendekati angka 10.000. Jumlah tersebut mencapai rekor tertinggi kelima secara global. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement