REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan operasi penyemprotan disinfektan berskala besar di wilayah DKI Jakarta dengan memanfaatkan momen Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di wilayah ibukota.
Penyemprotan tersebut dilakukan selama 14 jam non stop dengan melibatkan personel TNI serta relawan PMI yang bekerja secara 2 shift. Setidaknya PMI mengerahkan 10 mobil gunner kapasitas 5000 liter untuk melakukan penyiraman disinfektan secara masif. Setiap armada mobil gunner didampingi 1 mobil tangki yang berfungsi melakukan pengisian ulang disinfektan, sehingga penyemprotan bisa dilakukan secara efisien.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said mengungkapkan bahwa operasi penyemprotan ini memanfaatkan moment jalan yang mulai lengang karena pemberlakuan PSBB dan menyasar rumah-rumah, bangunan dan bagian bangunan yang kadang bersentuhan dengan manusia sehingga ditengarai menjadi tempat berlabuhnya virus.
"Jadi operasi penyemprotan secara besar-besaran ini kami lakukan memanfaatkan diberlakukannya PSBB sehingga jalan menjadi lengang dan memudahkan petugas untuk melakukan penyemprotan. Adapun yang menjadi sasaran dari penyemprotan adalah bangunan-bangunan, termasuk rumah serta bagian dari bangunan seperti pagar dan sebagainya atau tempat tempat yang selalu bersentuhan dengan manusia dan ditengarai menjadi tempat berlabuhnya virus” ungkap Sudirman saat memantau pemberangkatan armada penyemprot PMI di lokasi gudang darurat PMI di Jalan Gatot Subroto, Ahad (12/4).
Sudirman mengungkapkan, operasi penyemprotan ini akan berlangsung secara terus menerus dalam rangka melakukan sterilisasi kota, sebagaimana yang dilakukan di beberapa negara yang terkena pandemic Covid-19.
“Operasi ini akan kita lakukan secara terus menerus yang diistilahkan oleh ketua Umum PMI sebagai sterilisasi kota yang banyak dilakukan di negara negara lain yang terjangkit Covid-19” lanjut Sudirman.