REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sejak 10 April 2020 dinilai memengaruhi pergerakan pesawat di bandara. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin menilai hal tersebut terjadi karena masyarakat mematuhi kebijakan PSBB di Jakarta.
Awaluddin memastikan operasional penerbangan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta) pada 10-11 April 2020 mengalami penyesuaian. Awaluddin mengatakan terdapat penurunan pergerakan pesawat di kedua bandara tersebut.
"Pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta pada 10 April 2020 tercatat 328 pergerakan atau turun 3,24 persen dibandingkan dengan 9 April 2020 sebanyak 339 pergerakan pesawat," kata Awaluddin, Ahad (12/4).
Selanjutnya, pergerakan pada 11 April 2010 di Bandara Soekarno-Hatta jumlah pergerakan pesawat yakni 253 pergerakan. Angka tersebut menujukan penurunan 22,86 persen dibandingkan dengan 10 April 2020.
Penurunan penerbangan juga terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma. Pada 10 April tercatat 75 pergerakan pesawat atau turun 20,21 persen dibandingkan dengan 9 April yang sebanyak 95 pergerakan. Sementara pada 11 April 2020 di Bandara Halim Perdanakusuma terdapat 53 pergerakan pesawat atau turun 29,33 persen dibandingkan dengan 10 April 2020.
“Penerbangan memang mengalami penurunan, namun di sisi lain hal ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 seiring dengan berlakunya PSBB,” jelas Awaluddin.
Awaluddin memastikan saat ini penerbangan lebih banyak dioperasikan untuk rute domestik dan sangat sedikit untuk di rute internasional. Dia menilai hal tersebut terjadi selama memasuki pandemi global Covid-19.