Senin 13 Apr 2020 07:46 WIB

669 Kasus Positif Covid-19 di Afrika Terjadi dalam 12 jam

Sebanyak 669 kasus baru Covid-19 di Afrika terjadi dalam 24 jam

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Seorang perwira polisi memerintahkan pembeli untuk menjaga jarak sosial saat antre di Harare, Zimbabwe, Senin (30/3). Sebanyak 669 kasus baru Covid-19 di Afrika terjadi dalam 24 jam. Ilustrasi.
Foto: EPA
Seorang perwira polisi memerintahkan pembeli untuk menjaga jarak sosial saat antre di Harare, Zimbabwe, Senin (30/3). Sebanyak 669 kasus baru Covid-19 di Afrika terjadi dalam 24 jam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Sebanyak 669 kasus baru virus corona atau Covid-19 telah dikonfirmasi di Afrika dalam rentang waktu selama 12 jam pada Ahad (12/4) waktu setempat. Hal ini membuat total kasus corona di seluruh benua Afrika mencapai 13.814 berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika, dilansir Anadolu Agency, Senin (13/4).

Angka itu menunjukkan peningkatan yang substansial dalam 12 jam terakhir karena 445 kasus baru dikonfirmasi pada Ahad sebelumnya. Dalam sebuah pembaruan, CDC Afrika mengatakan 47 orang telah meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan wabah virus Covid-19 pada periode itu, sehingga totalnya menjadi 747.

Baca Juga

Total kasus yang sembuh dari virus corona di Afrika berjumlah 2.355, naik dari 2.171. Pemerintah Afrika telah memperkenalkan berbagai langkah untuk mengurangi penyebaran virus, termasuk menutup sekolah, memberlakukan pembatasan perjalanan, dan melarang pertemuan besar.

Di Afrika utara terdapat 6.098 kasus dengan 564 kematian. Mesir dan Aljazair adalah negara yang paling parah dilanda Covid-19 di kawasan ini. Di Afrika barat terdapat 3.106 kasus dengan 82 kematian. Afrika selatan menunjukkan 2.180 kasus dengan 35 kematian. Sedangkan Afrika tengah memiliki 1.229 kasus dengan 38 kematian dan Afrika timur 1.201 kasus dengan 28 kematian.

CDC Afrika mengatakan 52 dari 54 negara di benua itu sejauh ini telah terjangkit wabah Covid-19. Uni Afrika menegaskan kembali tentang perlunya dukungan yang cepat dan konkret seperti yang dijanjikan oleh G20 dan mitra internasional lainnya, termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Biro Uni Afrika juga menyerukan paket stimulus komprehensif untuk Afrika, termasuk pembayaran yang ditangguhkan. Paket juga diusulkan mencakup penangguhan pembayaran bunga langsung pada utang publik dan swasta eksternal Afrika untuk menciptakan ruang fiskal untuk langkah-langkah respons Covid-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom telah menyerukan para pemimpin Afrika untuk bertindak mengatasi pandemi. Dana Respons Covid-19 Uni Afrika dibentuk pada 26 Maret di mana para anggotanya menjanjikan jumlah 12,5 juta dolar AS dan tambahan 4,5 juta dolar AS untuk Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement