Senin 13 Apr 2020 08:05 WIB

Simon Kjaer Ingin Bertahan di AC Milan

Kjaer merasa cocok dengan taktik yang ditawarkan pelatih Milan Stefano Pioli.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Simon Kjaer, pemain AC Milan asal Denmark.
Foto: EPA-EFE/Niels Christian Vilmann
Simon Kjaer, pemain AC Milan asal Denmark.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain AC Milan, Simon Kjaer, menyatakan ingin tetap bertahan di klubnya saat ini. Motivasi dari pelatih Stefano Pioli dan rekan setimnya, Zlatan Ibrahimovic, membuatnya ingin tetap di San Siro.

Mantan bek tengah Atalanta itu baru saja membela Rossoneri sejak Januari lalu dengan status pinjaman dengan opsi pembelian dari Sevilla. Meski baru beberapa bulan bermain untuk AC Milan, ia sudah merasa cocok dengan taktik yang ditawarkan pelatih.

Pemain berpaspor Denmark itu mengaku, bermain untuk AC Milan adalah salah satu mimpinya. Sebab, dirinya merasa terasah bermain dengan tekanan tinggi di klub asal kota mode tersebut.

"Mimpi saya adalah bertahan di Milan dan jika waktunya tiba, saya akan berbicara dengan klub. Saya memacu kemampuan tertinggi di sini untuk meyakinkan mereka merekrut saya," kata Kjaer kepada Corriere dello Sport, dikutip Football Italia, Senin (23/4).

Kjaer mengaku masih bekerja keras untuk tetap di Milan meski sedang tidak bermain. "Saya mencoba untuk berkembang, tidak hanya fisik namun juga mental," ujarnya.

Kjaer tidak memusingkan karier yang dinilai tidak apik bersama Atalanta. Meski sudah berusia 31 tahun, ia yakin akan tetap menjadi pilihan utama dalam skuat. "Masalah (di Atalanta) murni soal taktik. Tapi Pioli memberi saya kepercayaan diri karena sering berdialog," ungkapnya.

Selain itu, Kjaer merasa termotivasi karena kehadiran Zlatan Ibrahimovic yang dianggap membuat suasana ruang ganti menjadi berbeda ke arah yang positif. "Zlatan memberi kami banyak hal. Ia adalah juara sejati yang hampir memenangkan semua hal. Kehadirannya di dalam dan luar lapangan membuat suasana berbeda," kata dia.

AC Milan kini masih berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Serie A Liga Italia dengan jarak tiga poin dari Napoli. Milan masih memiliki kesempatan lolos ke Liga Europa musim depan jika mampu menembus posisi enam besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement