REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Pekerja informal paling merasakan efek mengingat 70 persen perekonomian Indonesia berpusat di Jakarta. Menyikapi hal tersebut, Dompet Dhuafa turut menginisiasi perencanaan program yang terstruktur selama PSBB di Jakarta, Ahad (12/4).
“Dompet Dhuafa berinisiasi melakukan pendistribusian sembako dan paket ibadah bagi para penerima manfaat yang sangat terdampak, dan tentunya kami tidak ingin kerja sendiri, maka kami melibatkan berbagai komunitas. Salah satunya adalah komunitas Ojol Nusantara yang terdampak langsung dengan pemberlakuan aturan PSBB ini. Kami berkolaborasi dengan Ojek daring dalam pendistribusian paket sembako maupun paket ibadah, sehingga mereka bisa mendapatkan rezeki setiap harinya,” ucap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa drg Imam Rulyawan, MARS.
Dompet Dhuafa bersama para relawan, donatur, dan kantor cabang di seluruh Indonesia, berusaha membantu masyarakat terdampak wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19). Bersumber Data Layanan Dompet Dhuafa pada Sabtu (11/4) telah membagikan 1.901 paket Hygiene Kit, 150 Suplemen, 388 Paket APD untuk tenaga medis dan 1291 paket sembako untuk keluarga Dhuafa.
Sementara itu, penyemprotan disinfektan oleh dompet Dhuafa sudah menjamah 1.527 titik di fasilitas umum, berbagai tempat ibadah, pusat pemerintahan dan instansi. Selama masa PSBB, Dompet Dhuafa membuka Crisis Center Cegah dan Tangkal (Cekal) Corona.
Untuk mendapat pelayanan konsultasi psikologis, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta layanan lainnya, masyarakat dapat menghubungi Hotline Covid-19 Dompet Dhuafa di 0811-1617-101 atau Hotline Covid-19 DMC di 0811-6116-916 (whatsapp only).
Serta tetap menyiagakan unit respon Kesehatan dan perangkatnya, seperti tim medis umum maupun spesialis, ambulans untuk orang sakit, ambulans jenazah plus tenaga spesialis pemulasaran jenazah yang sudah tersertifikasi, layanan konsultasi psikososial, dan pendampingan ekonomi untuk membantu masyarakat bangkit dari keterpurukan.
“Kami memiliki dua unit respon kemanusiaan untuk tanggap sosial, yaitu Disaster Management Center (DMC) dan Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat (BDLM) yang memiliki mekanisme yang dapat diakses masyarakat umum. DD menghadirkan layanan dakwah yang humanis sekaligus menyampaikan pesan semangat untuk bergotong royong dalam menghadapi kasus, dan aturan PSBB. Layanan dakwah ini menggunakan kanal digital hingga siaran radio,” ujarnya.