Senin 13 Apr 2020 12:29 WIB

Milisi Libya Serang Rumah Sakit yang Rawat Pasien Corona

PBB mengutuk serangan terhadap rumah sakit yang merawat pasien corona di Libya.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Anggota gerilyawan antipemerintah memegang senjata antiserangan udara di Libya, ilustrasi
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Anggota gerilyawan antipemerintah memegang senjata antiserangan udara di Libya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Milisi bersenjata pasukan Khalifa Haftar menyerang gudang medis milik satu rumah sakit di ibu kota Libya, Tripoli pada Ahad (12/4) waktu setempat. Rumah sakit tersebut digunakan merawat pasien dengan virus corona tipe baru atau Covid-19.

"Serangan menargetkan gudang Rumah Sakit Al-Khadra di al-Swani di Tripoli dengan rudal Gran," kata pernyataan oleh Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui PBB dikutip Aljazirah, Senin (13/4).

Baca Juga

Pekan lalu, serangan juga terjadi. PBB mengutuk penembakan terhadap rumah sakit yang melukai tiga warga sipil. Menurut PBB serangan itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional.

Negara Afrika Utara itu sejauh ini telah melaporkan 25 kasus virus corona dengan satu kematian. "Mengingat kurangnya kesiapan, saya kini menganggap Libya tidak dalam posisi untuk menghadapi virus ini," ujar kepala Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) Libya Badereldine al-Najar dalam wawancara dengan Reuters Maret lalu.