Senin 13 Apr 2020 12:40 WIB

Kanada Subsidi Upah Pekerja Terdampak Virus Corona

Subsidi yang diberikan mencakup 75 persen dari upah pekerja.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melintasi perbatasan Amerika Serikat-Kanada. Pemerintah Kanada dan legislator oposisi menyepakati subsidi upah senilai 73 miliar dolar Kanada pada Sabtu (11/4) untuk menyokong ekonomi yang hancur.
Foto: AP Photo/Paul Sancya
Sejumlah kendaraan melintasi perbatasan Amerika Serikat-Kanada. Pemerintah Kanada dan legislator oposisi menyepakati subsidi upah senilai 73 miliar dolar Kanada pada Sabtu (11/4) untuk menyokong ekonomi yang hancur.

REPUBLIKA.CO.ID, MANITOBA -- Pemerintah Kanada dan legislator oposisi menyepakati subsidi upah senilai 73 miliar dolar Kanada pada Sabtu (11/4) untuk menyokong ekonomi yang hancur. Dalam pembicaraan darurat di Dewan Rakyat, partai-partai oposisi telah sepakat menjelang pembahasan untuk mendukung RUU tersebut.

Partai Liberal Kanada yang dipimpin Trudeau memiliki minoritas kursi di DPR, sehingga membutuhkan dukungan dari partai lain untuk memerintah. RUU tersebut diperkirakan juga akan menerima persetujuan Senat dan persetujuan kerajaan oleh Gubernur Jenderal Kanada. Meskipun, itu biasanya merupakan formalitas.

Baca Juga

Perdana Menteri Justin Trudeau berbicara untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan di Dewan Rakyat setelah ia mengisolasi diri dengan keluarganya karena istrinya, Sophie, terinfeksi virus corona. "Situasi ini mungkin menjadi lebih buruk sebelum nanti menjadi lebih baik. Mari kita membuat komitmen di antara kita sendiri, untuk melakukan apa yang perlu diselesaikan selama itu diperlukan," kata Trudeau di Ottawa, dilansir, Senin (13/4).

Subsidi tersebut mencakup 75 persen dari upah pekerja. Menteri Keuangan Bill Morneau mengatakan, pemerintah dapat mengirim pembayaran dalam dua hingga lima pekan. Wabah virus corona telah berdampak begitu besar terhadap ekonomi Kanada.