Senin 13 Apr 2020 12:58 WIB

Satgas Covid-19 MUI Perkuat Edukasi Spiritual ke Daerah

Satgas Covid-19 MUI akan meningkatkan edukasi keagamaan di tengah pandemi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Satgas Covid-19 MUI Perkuat Edukasi Spiritual ke Daerah. Foto: Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Satgas Covid-19 MUI Perkuat Edukasi Spiritual ke Daerah. Foto: Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia KH M Zaitun Rasmin menuturkan, program-program yang akan dijalankan satgas bakal dikoordinasikan ke seluruh MUI di Indonesia. Satgas tersebut akan meningkatkan edukasi keagamaan di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Kita akan meningkatkan edukasi kepada masyarakat karena memang sosialisasinya sudah dilakukan. Kita buat bentuk-bentuk edukasinya,  dan kita salurkan melalui pengurus MUI se-Indonesia," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (12/4).

Baca Juga

Kiai Zaitun menambahkan, masyarakat Muslim akan diberikan edukasi untuk mengetahui bagaimana bersikap secara spiritual menghadapi  Covid-19. Edukasi ini juga meliputi bagaimana pemulasaraan jenazah positif Covid-19 dan tata cara pelaksanaan ibadah di  tengah pandemi wabah corona.

"Termasuk juga, kalau ada orang-orang yang sangat memerlukan bantuan, kita akan data juga apakah bisa ditangani oleh MUI daerah atau pusat, kita akan coba cek semuanya itu. MUI di daerah juga akan menghimpun bantuan dana, dan membantu sosialisasikan fatwa MUI terkait wabah corona," ucap dia.

Kiai Zaitun dalam kesempatan itu juga mengajak semua untuk menjaga dan meningkatkan spiritual umat Islam. Karena itu Satgas Covid-19 MUI juga melibatkan MUI di daerah untuk menugaskan para dai dalam upaya meningkatkan spiritualitas masyarakat Muslim.

"Kita menyiapkan dai-dai untuk menggelar pengajian secara daring untuk memberikan bimbingan-bimbingan, agar mereka selain terjaga kesehatannya juga terjaga imannya," tutur dia.

Sementara itu, Juru bicara Satgas Covid-19 MUI, KH M Cholil Nafis menambahkan, Satgas Covid-19 MUI akan tetap berkoordinasi dengan MUI di tingkat daerah. Satgas tersebut juga akan bekerja sama dengan institusi pemerintah seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kita memang ada koordinasi nantinya, baik secara vertikal dan horizontal. Artinya kita akan gunakan pola kerja sama dengan BNPB, satgas-satgas di tingkat pusat, dan juga sekaligus melakukan koordinasi dengan MUI di daerah," imbuhnya.

Kiai Cholil menerangkan, ada dua hal yang akan difokuskan Satgas Covid-19 MUI, yakni spiritual dan materiil. Pertama, secara spiritual, Satgas akan memberikan panduan dan keagamaan dan juga tata cara ibadah di tengah pandemi corona. Bahkan call center juga bakal disiapkan. "Sedang kita rumuskan, termasuk juga ada call center masyarakat," jelasnya.

Kedua, secara materiil, Satgas Covid-19 MUI akan menghimpun dana umat dengan program Gerakan Berseri (Bersedekah Saratus Ribu) untuk membantu mereka yang ekonominya terdampak dalam situasi sekarang ini. Sebab, dia menyadari, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) punya dampak ekonomi pada banyak orang. Karena itu, melalui satgas tersebut, MUI ingin membantu mereka melalui kedermawanan umat Islam.

"Namun sebenarnya di MUI sebelum ada satgas ini juga sudah dilakukan penghimpunan dari internal dan ustaz-ustaz, bahkan kita menyumbang APD (Alat Pelindung Diri), masker dan memberi sembako kepada masyarakat," ucap Kiai Cholil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement