Senin 13 Apr 2020 13:28 WIB

Presiden Erdogan Tolak Pengunduran Diri Mendagri Turki

Erdogan menolak pengunduran diri Mendagri Suleyman Soylu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Mendagri Suleyman Soylu. Ilustrasi.
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Mendagri Suleyman Soylu. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri menteri dalam negeri (mendagri) di tengah pandemi virus corona. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu akan mundur dari jabatannya setelah pemberlakukan kebijakan jam malam pada akhir pekan banyak menuai kritik.

"Dalam proses yang dilakukan dengan tekun dan cermat, pelaksanaan jam malam pada akhir pekan untuk membendung pandemi menjadi tanggung jawab saya," ujar Soylu dilansir Aljazirah.

Baca Juga

Turki mengumumkan pemberlakuan jam malam pada Jumat malam lalu. Hal ini membuat warga Turki panik dan bergegas untuk membeli persediaan makanan dan minuman. Menurut Soylu, implementasi kebijakan jam malam tidak berjalan dengan mulus.

"Meskipun dalam jangka waktu terbatas, insiden yang terjadi menjelang penerapan jam malam tidak sesuai dengan manajemen pencegahan pandemi," kata Soylu.

Soylu memegang jabatan sebagai menteri dalam negeri sejak Agustus 2016. Dia mengaku bangga menjadi menteri di bawah pemerintahan Erdogan. Jika pengunduran dirinya diterima, maka Soylu akan menjadi menteri kedua Turki yang meninggalkan jabatannya sejak pandemi virus corona.

Sebelumnya, dua pekan lalu Menteri Transportasi Mehmet Cahit Turhan dicopot dari jabatannya setelah diketahui mengadakan tender besar-besaran di tengah pandemi virus corona. Turhan menggelar tender untuk membangun proyek kanal besar di pinggiran Istanbul.

Pada Ahad lalu, Turki melaporkan 97 kematian baru akibat virus corona. Dengan demikian, total kematian menjadi 1.198. Turki mengonfirmasi sekitar 57 ribu kasus virus corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement