Senin 13 Apr 2020 15:02 WIB

Ilmuwan Klaim Temukan Sumber Ledakan Terbesar di Alam

Menurut ilmuwan, Semburan sinar gamma adalah ledakan paling kuat dan terang di alam.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Supernova (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Supernova (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian terbaru menunjukkan ledakan sinar gamma disebabkan oleh medan magnet bintang yang runtuh. Dalam publikasi di The Astrophysical Journal, tim ahli astrofisika menemukan bukti bahwa medan magnet yang runtuh menyebabkan semburan sinar gamma.

Semburan sinar gamma adalah ledakan paling kuat dan terang di alam semesta. Tim peneliti menggunakan data dari teleskop ruang angkasa supernova berkekuatan 4,5 miliar tahun cahaya.

Baca Juga

Dalam studi terbaru ini diketahui jawaban dari misteri kekuatan ledakan sinar gamma yang terjadi ketika bintang menjadi supernova. Penelitian terbaru dari tim ahli astrofisika internasional menunjukkan bahwa alasan spesifik untuk fenomena ini, ketika dua jet raksasa pemancar cahaya menembakkan material dengan kecepatan sangat tinggi, mungkin terletak pada keruntuhan medan magnet bintang.

Semburan sinar gamma (GRB), yang terjadi ketika sebuah bintang meledak untuk membentuk bintang neutron atau lubang hitam, sangat keras sehingga melepaskan energi sebanyak hanya dalam beberapa detik. Ini seperti yang dilakukan Matahari dalam seluruh hidupnya selama 10 miliar tahun. Sementara semburan sinar gama ini dapat berlangsung dari sepuluh milidetik hingga beberapa jam. Sisa-sisa cahaya yang berlangsung lebih lama, dapat diamati dari Bumi.

Hipotesis kedua tentang asal usul semburan adalah model magnetik, yang mendapat dorongan dari penelitian baru. Gagasan di balik ini adalah bahwa ketika sebuah bintang meledak, medan magnetnya yang besar runtuh, melepaskan energi luar biasa yang menggerakkan GRB.

Tim peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menemukan bukti untuk mendukung model magnetik dengan memeriksa data dari keruntuhan bintang besar di galaksi yang berjarak 4,5 miliar tahun cahaya. Mereka mengetahui tentang keruntuhan bintang dari ledakan sinar gamma (bernama GRB 190114C), yang dideteksi oleh Neil Gehrels Swift Observatory NASA, yang beroperasi dari ruang angkasa di orbit rendah Bumi.

Para peneliti melihat petunjuk tentang peran medan magnet dalam tingkat polarisasi yang sangat rendah yang diamati dalam semburan sinar gamma tepat setelah keruntuhan bintang. Ini menunjuk pada ledakan yang menghancurkan medan magnet.

"Dari penelitian sebelumnya, kami berharap untuk mendeteksi polarisasi setinggi 30 persen selama seratus detik pertama setelah ledakan. Jadi kami terkejut hanya mengukur 7,7 persen kurang dari satu menit setelah meledak, diikuti oleh penurunan mendadak menjadi 2 persen setelahnya,” ujar penulis utama studi, Nuria Jordana-Mitjans dari University of Bath di Inggris, dilansir Big Think, Senin (13/4).

Hal tersebut juga menunjukkan kepada para ilmuwan bahwa medan magnet runtuh secara serempak langsung setelah ledakan. Kemudian energi mulai terlepas dan menyalakan cahaya terang yang terdeteksi di seluruh spektrum elektromagnetik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement