Senin 13 Apr 2020 14:12 WIB

7.682 Karyawan di Kota Bandung Kena PHK dan Dirumahkan

7.682 karyawan di Kota Bandung kena PHK dan dirumahkan dampak dari pandemi Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Pekerja (ilustrasi)
Pekerja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung menyebut sekitar 7.682 karyawan di Bandung mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh pihak perusahaan, imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Data tersebut berasal dari masyarakat yang terkena dampak dan melaporkan ke Disnaker hingga Ahad (12/4) kemarin.

"Saya mencoba mendata (karyawan) terdampak dari Covid-19, nah kemarin mendata sampai 12 April yang di PHK dan dirumahkan ber-KTP Bandung dan perusahaan di Bandung 7.682 orang," ujar Kadisnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin saat dihubungi, Senin (13/4).

Baca Juga

Dari total 7.682 tersebut, Arief mengungkapkan pihaknya melakukan verifikasi kepada perusahaan memastikan karyawan yang mendaftar ke Disnaker memang terdampak. Menurutnya, rata-rata karyawan tersebut bekerja di industri perhotelan dan manufaktur. 7.682 karyawan tersebut terdiri dari 3068 orang terkena PHK dan 4614 orang di rumahkan.

"Kita menyortir ke perusahaan (cek) ternyata ada data yang mengaku di PHK perusahaan A, begitu dicek tidak ada nama orang itu," katanya. 

Arief berharap masyarakat tidak memanfaatkan situasi pandemi corona untuk mengklaim diri telah terkena dampak atau hanya karena iseng.  "Berharap masyarakat yang masuk pendataan yang betul-betul terkena dampak, jangan sampai iseng jadi merepotkan," ucapnya.

Ditengah proses verifikasi, Arief mengaku akan menyampaikan data tersebut ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Provinsi Jawa Barat. Sehingga katanya jika terdapat bantuan maka akan langsung disalurkan.

Arief menambahkan, kartu pra kerja yang diprogramkan akibat dampak covid-19 dikelola oleh pusat secara online sehingga pihaknya tidak banyak mengurusi hal tersebut. Namun, sebelumnya pada Maret lalu pihaknya sudah mengajukan kartu prakerja ke pemerintah pusat sebanyak 20.059 orang.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap agar program-program bantuan dari pemerintah pusat bagi masyarakat terdampak covid-19 bisa segera cair dan diperoleh masyarakat. "Mudah-mudahan apa-apa yang dijanjikan pusat bisa turun," ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement