Senin 13 Apr 2020 14:24 WIB

India akan Kembali Operasikan Manufaktur di Tengah Pandemi

Pengoperasian kembali manufaktur untuk mengimbangi kerusakan ekonomi India.

Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan baju hazmat di New Delhi, Jumat (10/4). India berencana untuk kembali mengoperasikan beberapa manufaktur setelah 15 April.
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Pekerja menyelesaikan baju hazmat di New Delhi, Jumat (10/4). India berencana untuk kembali mengoperasikan beberapa manufaktur setelah 15 April.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India berencana untuk kembali mengoperasikan beberapa manufaktur setelah 15 April. Hal itu dilakukan untuk membantu mengimbangi kerusakan ekonomi akibat karantina nasional untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pernyataan tersebut disampaikan dua narasumber pemerintah saat India cenderung akan memperpanjang masa karantina. Karantina selama 21 hari untuk lebih dari 1,3 miliar orang di India akan berakhir pada Selasa (14/4), tetapi pemerintah secara luas diharapkan akan memperpanjangnya hingga akhir bulan.

Baca Juga

Hal itu dilakukan karena jumlah kasus virus corona meningkat menjadi 8.447 kasus. Jumlah kematian dalam negeri mencapai 273, pada Ahad (12/4).

Salah satu narasumber mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi telah mengarahkan beberapa kementerian untuk membuat rencana membuka beberapa industri penting. Pasalnya, mata pencaharian warga miskin terdampak oleh langkah karantina.