REPUBLIKA.CO.ID, YERUSAEM -- Seorang mantan pemimpin Rabi Israel, Eliyahu Bakshi-Doron (79 tahun) meninggal dunia karena terinfeksi virus corona. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin (13/4).
Netanyahu mengatakan, kasus itu merupakan kematian yang dialami oleh profil tertinggi di Israel akibat pandemi virus corona tipe baru atau Covid-19. Media Israel melaporkan, Bakshi-Doron dirawat di Rumah Sakit Shaare Tzadek, Yerusalem. Dia mengalami komplikasi penyakit selain infeksi corona. Kondisi Bakshi-Doron terus memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Ahad malam.
"Rabi Bakshi-Doron terinfeksi virus corona dan upaya dokter untuk menyelamatkannya tidak berhasil," ujar Netanyahu.
Bakshi-Doron merupakan pemimpin rabi Israel sejak 1993-2003. Dia merupakan rabi senior untuk Sephardim atau orang Yahudi keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Bakshi-Doron merupakan rabi yang dikenal berpandangan liberal dan advokat dialog antar-agama. Dia adalah salah satu pemuka Yahudi di Israel yang berupaya memperkuat relasi dengan umat agama lain seperti Islam dan Kristen.
Bakshi-Doron pernah bertemu dengan Paus John Paul II pada 2000 saat pemimpin umat Katolik dunia itu mengunjungi Israel pada 2000. Pertemuan keduanya memicu kritik keras dari para rabi ortodoks dan konservatif. Reputasinya meredup ketika dia divonis satu tahun penjara karena korupsi dan melanggar kepercayaan pada 2017 lalu.
Pada Ahad lalu, Israel melaporkan 11.145 kasus infeksi virus corona dengan 103 kematian.