REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA --- Kepolisian Accra menahan sebanyak 29 orang yang melanggar protokol jarak sosial di sebuah masjid di Nyamekye Darkuman, Accra, Ghana. Seperti dilansir Modern Ghana pada Senin (13/4) juru bicara kepolisian Accra, Efia Tenge mengatakan orang-orang itu ditahan karena berkumpul dalam sebuah acara pernikahan melebihi batas yang ditentukan.
Namun demikian, kepolisian Accra hanya menahan sementara dan membebaskan ke-29 orang itu. "Mereka dibebaskan dengan jaminan setelah mengeluarkan pernyataan kehati-hatian. Mereka diharapkan hadir di pengadilan minggu ini," kata Kepolisian Accra.
Sementara itu sebuah organisasi non pemerintah, Zongo Girls for Education (Zonged GH) memulai kampanye covid-19 yang menargetkan komunitas muslim zongo. Direktur eksekutif Zonged GH, Safia Abdallah Raabo mengatakan bagi umat Islam terbiasa melakukan wudhu setidaknya lima kali sehari, menurutnya penting mencuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir sebelum memulai wudhu.
“Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir adalah kampanye pencegahan utama. Tetapi kita menyadari bahwa karena umat Islam melakukan wudhu setidaknya lima kali sehari, banyak dari mereka tidak akan mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan wudhu. Dan dengan berwudhu, tangan anda bersentuhan langsung dengan mulut, hidung, dan mata, itulah sebabnya kami memulai ini untuk memberi tahu orang-orang tentang protokol pencegahan dan manajemen Covid 19. Dalam kampanye ini, kami juga menyanggah mitos seputar penyakit dan menghilangkan ketakutan dan kepanikan yang muncul, ”kata Safia seperti dilansir Ghana Web.
Zonged GH tak hanya mengampanyekan mencuci tangan secara teratur dengan menggunakan sabun, namun juga tentang jaga jarak sosial, kebersihan pribadi, etiket saat batuk dan bersin, manajemen stres dan lainnya.
Kampanye ini secara khusus dilakukan kepada anggota komunitas muslim untuk memberikan pemahaman tentang wudhu secara lebih higienis melalui penggunaan pembersih tangan dan mencuci secara teratur.
Selain keterlibatan media, Zonged GH juga menggunakan saluran digital untuk menyebarkan pesan kampanye dalam bentuk audio dan audiovisual dalam berbagai bahasa serta menggunakan grafik.