Senin 13 Apr 2020 15:52 WIB

Likuiditas Perbankan Tetap Terjaga di Tengah Wabah Corona

LPS mencatat tingkat permodalan perbankan 22,27 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi layanan bank. Industri perbankan menyatakan likuiditas bank masih dalam kondisi yang baik.
Foto: ANTARA/Audy Alwi
Ilustrasi layanan bank. Industri perbankan menyatakan likuiditas bank masih dalam kondisi yang baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya menjaga likuiditas dengan memastikan cadangan dana aman dan pendapatan komisi lewat transaksi treasury. Saat ini, perseroan memiliki dana treasury sebesar Rp 20 triliun.

Direktur Finansial, Perencanaan, & Treasuri BTN Nixon L P Napitulu mengatakan, cadangan dana treasury biasanya dianggarkan sebesar Rp 13 triliun. “Dana ini cadangan likuiditas. Dalam kondisi normal biasanya dianggarkan Rp 13 triliun,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/4).

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan, restrukturisasi kredit yang dilakukan para debitur akibat penyebaran virus corona masih cukup besar. Tercatat, per Maret 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 134.258 debitur dengan nilai mencapai Rp 14,9 triliun.

Sekretaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto mengatakan, kondisi likuiditas perseroan masih kuat di tengah penyebaran virus corona. Hal ini tecermin dari loan to deposit ratio (LDR) sebesar 89,5 persen per Februari 2020.