Senin 13 Apr 2020 16:36 WIB

Gugus Tugas: Stok Bahan Pangan Cukup Hingga 4 Bulan ke Depan

Ketua Gugus Tugas Covid-19 menyatakan stok bahan pangan mencukupi hingga 4 bulan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan pemerintah menjamin ketersediaan bahan pangan mencukupi hingga 3 sampai 4 bulan ke depan. Selain itu, pemerintah juga sudah mengantisipasi kenaikan harga beberapa bahan pangan.

"Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) menyampaikan kecukupan pangan selama 3-4 bulan ke depan, Alhamdulilah aman," kata Doni dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).

Baca Juga

Selain itu, Doni mengatakan saat ini beberapa harga bahan pangan sudah terkendali setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan. "Barang kebutuhan sehari-hari yang mengalami peningkatan (harga) ada beberapa yang sudah stabil," ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Doni mengatakan Presiden Joko Widodo juga menekankan kepada jajaran menteri tentang pentingnya upaya antisipasi kelangkaan dan krisis pangan dunia seperti disampaikan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), karena situasi pandemi global virus corona baru atau Covid-19. Presiden memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menghilangkan ketergantungan impor.

"Beberapa negara yang memberikan kebutuhan pangan kita, mungkin ke depan tidak bisa memenuhi," ucap Doni.

Saat ini, wabah virus corona telah menyebar ke ratusan negara. Pandemi ini pun menyebabkan sejumlah negara menerapkan pembatasan aktivitas (isolasi) untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Saat membuka ratas, Presiden memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan para kepala daerah agar mampu menjaga ketersediaan bahan pokok.

Setiap kepala daerah, kata Presiden, perlu memperhitungkan kebutuhan pangan hingga beberapa waktu ke depan, sehingga kelangkaan bahan pokok bisa dihindari dan tidak terjadi kenaikan harga secara drastis.

"Mungkin panen saat ini baik, lalu panen pada Agustus-September betul-betul dilihat secara detail sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi bahan makanan yang ada," kata Presiden.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement