Senin 13 Apr 2020 17:02 WIB

BMH Sediakan Layanan Makan Gratis Warga Terdampak Covid-19

Ada yang menangis saat mau makan di kantin,  karena teringat anak-istri di rumah.

BMH menyediakan layanan makan gratis di Kantin Kayumanis, Depok, untuk warga terdampak Covid-19.
Foto: Dok BMH
BMH menyediakan layanan makan gratis di Kantin Kayumanis, Depok, untuk warga terdampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kian luas dan berkepanjangan dampak dari wabah Covid-19 menjadikan masyarakat rentan ekonomi kian terjepit. Hal ini mendorong BMH membuka layanan baru bagi mereka para pejuang keluarga.

"Awalnya BMH hadir dengan bantuan ketahanan pangan berupa paket sembako.  Kini agar lebih luas jangkauannya, BMH membuka makan siang gratis bagi  warga dari kalangan pekerja sektor informal dan buruh harian agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka," terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Zainal Abidin, Senin  (13/4).

Program layanan ini disediakan di Kantin Kayumanis yang berada di Jalan Raya Bogor Km. 30 No. 5 Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. 

"Layanan ini akan berlangsung mulai 13 April 2020 hingga 3 Mei 2020. Siapapun boleh datang ke kantin ini untuk mendapatkan haknya sebagai warga terdampak wabah Covid-19," imbuh Zainal melalui rilis yang diterima Republika.co.id.

Layanan ini satu sisi juga menjadi program pemberdayaan bagi Satinah yang sudah lima tahun menekuni Kantin Kayumanis ini. Ia mengaku program ini sangat membantu warga terdampak.

"Program BMH ini bagus.  Saya sangat bersyukur, karena banyak masyarakat terdampak sangat terbantu. Mereka benar-benar ada yang makan saja sudah tidak berani, karena tidak punya uang. Satu sisi saya juga dapat terus beraktivitas secara maksimal," ucapnya.

Satinah menamahkan bahwa sejak wabah Covid-19, selain porsi makan pelanggan yang menurun, tidak sedikit warga yang datang dengan meminta keringanan untuk bisa bayar di kemudian hari. 

"Ada yang bingung, gimana ya, ini sulit. Boleh nggak ngebon, dulu, Bu? Iya saya bilang boleh, saya orangnya gak tegaan. Kadang ada orang datang duduk masuk, diam saja, duduk saja, ditanya juga bingung.  Bahkan ada yang nangis. Mau makan, ingat orang di rumah, bisa makan atau tidak. Sementara mau pulang tidak ada yang bisa dibawa untuk keluarga," tutur Satinah dengan suara terisak dan air mata yang membasahi kedua pipinya.

"Subhanallah, jadi demikian kondisi masyarakat yang benar-benar terdampak wabah Covid-19. Mereka benar-benar membutuhkan uluran tangan kita semua," tutup Zainal.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement