REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar menyumbangkan gajinya untuk pembelian alat pelindung diri (APD). APD ini diberikan untuk membantu petugas medis dalam penanganan virus corona di kota itu.
"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi tenaga medis yang berjuang di garis depan pencegahan covid-19. Mereka yang pertama harus dilindungi terlebih dahulu," kata Wali Kota, Senin (13/4).
Bantuan dari gaji wali kota tersebut dibelikan 100 APD yang diberikan pada dua rumah sakit rujukan penanganan covid-19 di Kota Tahu. Rumah sakit tersebut yakni RSUD Gambiran dan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan.
Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengatakan ketersediaan APD di Kota Kediri untuk saat ini masih mencukupi. Pemkot Kediri sebelumnya juga sudah melakukan pengadaan untuk kebutuhan penanggulangan pandemi corona ditambah ada beberapa bantuan, sehingga stok masih cukup. Selain memberi bantuan APD untuk dua rumah sakit rujukan, Abu juga membantu APD di puskesmas-puskesmas di wilayah Kota Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan bantuan itu tentu sangat bermanfaat. "Bantuan pribadi Wali Kota tentu semakin menambah semangat teman-teman tenaga medis untuk berjuang membantu masyarakat. Perhatian seperti ini sangat dibutuhkan," kata Kadinkes yang juga Pelaksana Tugas Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri tersebut.
Ia tetap mengingatkan pasien yang datang untuk berobat harus jujur, terlebih lagi APD hanya dimanfaatkan dalam situasi tertentu.
"Yang penting, pasien yang datang ke rumah sakit jujur, karena APD dipakai dalam situasi khusus atau di ruang isolasi. Jangan sampai nanti pasien berbohong atau nutup-nutupi datanya. Mari kita sama-sama lindungi tenaga medis agar mereka bisa tetap aman bekerja," kata Fauzan.
Di Kota Kediri, ada 1.151 orang sehat dalam risiko (ODR), 160 ODP, dan enam PDP. Untuk jumlah kasus yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona ada enam orang, empat orang masih dirawat dan sisanya sudah sembuh.