Selasa 14 Apr 2020 00:07 WIB

Jumlah ODP di Kabupaten Garut Semakin Berkurang

ODP di Garut mengalami penyusutan.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Jumlah ODP di Kabupaten Garut Semakin Berkurang. Foto: Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Jumlah ODP di Kabupaten Garut Semakin Berkurang. Foto: Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Kabupaten Garut menyebut jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di wilayahnya semakin berkurang setiap harinya. Dari total 1.976 kasus ODP, hanya tinggal 428 kasus masih pemantauan dan 16 dalam perawatan. Sementara 1.532 orang telah selesai pemantauan.

Juru Bicara Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, terdapat 11 ODP yang terdeteksi pada Senin (13/4) di faslitias kesehatan. Menurut dia, angka itu merupakan jumlah temuan paling rendah dalam satu bulan terakhir.

Baca Juga

"Dapat diasumsikan bahwa proses penularan Covid-19 di masyarakat tiap hari mulai mengalami penurunan," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/4).

Ricky menambahkan, jumlah ODP yang telah dilakukan uji cepat atau rapid test sebanyak 880 orang. Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada penambahan kasus positif baru dari hasil rapid test. Hasil rapid test yang menunjukan positif Covid-19 hanya terdapat empat orang, yang masih menunggu kepastian hasil lanoratorium.

Ia menambahkan, hingga saat ini jumlah pasien positif Covid-19 masih tetap dua kasus, yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Satu pasien masih diisolasi di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut dan satunya menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Hari juga ini telah dilaksanakan pemeriksaan rapid test pada kontak erat dengan salah aatu pasien positif, sebanyak 32 orang. Seluruhnya dinyatakan hasilnya negatif," kata dia.

Ricky mengatakan, untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP), total kasus berjumlah 31 kasus, di mana 11 orang masih dalam perawatan. Sementara kasus orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 177 orang, yang semuanya masih dalam observasi selama 14 hari ke depan.

Ia menambahkan, pada Senin juga dilaksanakan pemakaman seorang terduga terpapar Covid-19 di Kecamatan Wanaraja. Ia menjelaskan orang itu meninggal di Bandung dan telah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Bandung.

"Pasien tersebut memang selama ini tinggal di Bandung, tetapi berasal dari Kecamatan Wanaraja. Namun alhamdulillah, masyarakat di sekitar pemakaman tidak ada yang menolak," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement