REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR -- Sejumlah dokter dan tenaga medis RSUD Mohamad Saleh Kota Probolinggo, Jawa Timur meminta masyarakat untuk jujur menceritakan riwayat perjalanan mereka saat dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penyebaran virus penyebab Covid-19 di wilayah setempat.
"Kejujuran masyarakat saat ke fasilitas kesehatan sangat penting karena menutupi riwayat perjalanan akan melukai petugas kesehatan," kata Uswatun Khasanah, salah satu perawat ruang isolasi RSUD dr Mohamad Saleh saat video conference dengan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang didampingi forum komunikasi pimpinan daerah di Command Center Posko Covid-19 di Kota Probolinggo, Senin (13/4).
Menurutnya masyarakat bisa jujur menceritakan riwayat perjalanan mereka, sehingga petugas dapat melakukan langkah tepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungannya.
"Saya bersyukur kepada pemerintah yang sudah memberikan dukungan kepada kami dan teman-temannya, sehingga alhamdulillah kami sehat, serta kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak manajemen rumah sakit," tuturnya.
Uswatun juga mendukung usulan karantina tenaga kesehatan untuk menghindari keluarga dokter dan tenaga medis, agar tidak terdampak setelah pulang kerja.
Sementara dokter spesialis paru di RSUD Mohamad Saleh, dr Anung Sri Handayani menyampaikan terima kasih atas dukungan materiil dan non-materiil dari Pemkot Probolinggo.
"Pada umumnya tidak ada kesulitan yang berarti, namun ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian seperti alat pelindung diri (APD) bagi dokter maupun tenaga medis, dan obat-obatan," katanya.
Dokter spesialis paru-paru itu pun mendukung adanya rumah singgah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk isolasi mandiri, sehingga harapannya tidak banyak pasien Covid-19 yang dirawat di sana, namun pihaknya mewaspadai beberapa kasus yang akan terjadi.
Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan pihaknya berkeinginan untuk mengetahui kondisi dokter dan paramedis di RSUD berplat merah itu, sehingga berharap petugas bisa bekerja dengan tenang dan tidak mengkhawatirkan apapun.
"Mereka adalah pahlawan. Pemerintah akan melakukan yang terbaik dan saya akan ada di depan, dokter dan tenaga medis tetap fokus merawat pasien. Apabila butuh tempat istirahat, kami siapkan supaya kalau pulang ke rumah tidak khawatir," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyampaikan riwayat perjalanannya apa adanya, jujur dan jangan ditutup-tutup, agar dokter dan tenaga medis bisa melakukan tindakan yang tepat.