REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM – Sultan negara bagian Selangor di Malaysia, Sultan Sharafuddin Idris Shah, menetapkan penutupan masjid di negara bagian itu diperpanjang hingga 31 Mei 2020 mendatang.
Dengan demikian, pelaksanaan sholat Jumat dan sholat berjamaah serta ceramah agama di semua masjid, surau dan mushala di negara bagian itu masih ditangguhkan guna mengekang penyebaran virus corona.
Sekretaris pribadi Sultan, Datuk Mohamad Munir Bani, dalam sebuah pernyataan hari ini mengatakan bahwa arahan baru akan dikeluarkan jika wabah Covid-19 dapat selesai diatasi lebih awal dari tanggal tersebut. Menurutnya, keputusan untuk memperpanjang penangguhan aktivitas di masjid itu dibuat selama pertemuan khusus antara Dewan Agama Islam Selangor dan Departemen Agama Islam Selangor hari ini, Senin (13/4).
"Sholat Jumat yang ditiadakan itu harus diganti dengan sholat Zuhur (di rumah), sementara shalat tarawih selama Ramadhan ini harus dilakukan di rumah," kata Munir, dilansir di Bernama, Senin (13/4).
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: khazanah
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Munir mengatakan, Sultan Sharafuddin juga menyatakan perhatiannya terhadap 6,5 juta orang yang tinggal di Selangor. Menurut dia, warga Selangor bisa terpapar virus corona jika tindakan pencegahan tidak dilakukan dengan serius.
Karena itu, Sultan menyerukan agar masyarakat tinggal di rumah masing-masing sembari menerapkan kebersihan pribadi yang baik dan mempraktikkan pembatasan sosial.
Dia mengatakan, semua orang harus mematuhi pedoman yang dikeluarkan Departemen Kesehatan.
Menurut Munir, Sultan Selangor juga menyatakan penyesalannya atas penyebaran berita palsu tentang Covid-19 yang telah menyebabkan kecemasan di kalangan masyarakat.
Sultan Selangor juga menyampaikan selamat menyambut Ramadhan dan bulan puasa yang diberkahi bagi semua Muslim.
"Sultan Sharafuddin meminta masyarakat untuk terus berdoa untuk kesejahteraan rakyat dan negara," katanya. (Kiki Sakinah)